Saat penutupan Regional Interfaith Dialogue di Hotel Grand Candi Semarang di Semarang, Kamis, disebutkan lima aspek dari lima rencana aksi tersebut yakni aksi untuk para pemimpin kelompok-kelompok agama, untuk masyarakat sipil, pemuda, pendidikan, serta rencana untuk media dan komunikasi.
Elga Joan Sarapung, delegasi Indonesia mengatakan, masing-masing dari lima aspek tersebut ada usul atau program konkretnya.
"Dari rencana aksi tersebut, ada dua rencana aksi yang akan direalisasikan oleh Indonesia yakni aksi untuk pemuda dan aksi untuk media dan komunikasi," kata Elga yang juga Direktur Institut Dialog Antar-Iman di Indonesia (Institute for Interfaith Dialogue in Indonesia atau Interfidei) itu.
Rencana aksi tersebut dibuat dengan mempertimbangkan deklarasi-deklarasi terdahulu dalam kegiatan yang sama yakni Regional Interfaith Dialogue pertama hingga kelima.
Pada kesempatan sama, delegasi dari New Zealand Prof Paul Morris mengatakan bahwa dialog lintas iman itu menjadikan setiap negara peserta belajar dan berbagi pemahaman mengenai perbedaan maupun persamaan antarnegara.
"Saya yakin 'Regional Interfaith Dialogue' ini dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia dan negara lain," katanya.