Solo (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen memberikan arahan kepada para mahasiswa yang akan mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Pada pelepasan mahasiswa KKN di Kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa, Taj Yasin menekankan pentingnya kerja nyata dan kebermanfaatan selama pelaksanaan KKN Periode Juli-Agustus 2025 UNS. Mahasiswa diminta aktif mengidentifikasi potensi dan kebutuhan masyarakat di lokasi pengabdian.

“Yang paling utama sebelum memberikan materi-materi terhadap masyarakat adalah mengidentifikasi dulu. Temukan dulu apa potensinya, apa yang diperlukan, dan tentu apa yang bisa didorong. Untuk benar-benar menjadi hasil nyata dari KKN adik-adik bisa dirasakan oleh masyarakat setempat,” katanya.

Wagub Jateng berharap kehadiran mahasiswa UNS dapat membawa dampak positif bagi desa dan lingkungan setempat. Selain itu, Taj Yasin juga menyampaikan pentingnya menjadikan KKN sebagai ruang belajar langsung. Mahasiswa dinilai memiliki peran penting dalam mendorong pembangunan daerah berbasis kebutuhan lokal.

Ia juga mengapresiasi komitmen UNS yang selalu aktif mendukung program pembangunan Jawa Tengah. Menurut dia, sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi sangat diperlukan. 

Kerja sama ini penting untuk merancang solusi konkret atas berbagai persoalan sosial yang ada.

Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menjalin nota kesepahaman dengan 44 perguruan tinggi. Nota kesepahaman tersebut menjadi langkah strategis bersama dalam membangun kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui pelaksanaan KKN tematik yang sesuai karakteristik wilayah masing-masing.

“Tiap daerah memiliki permasalahan dan karakteristik yang berbeda. Begitu juga tentang bagaimana mengembangkan daerahnya itu juga berbeda-beda. Mohon nanti KKN UNS yang ada di Jawa Tengah, kami minta resumenya untuk menjadi acuan dan role model,” katanya.

Selain itu, Taj Yasin juga berpesan agar mahasiswa UNS turut mendukung akurasi data kemiskinan di daerah. Ia meminta mahasiswa mendatangi kantor desa dan berkoordinasi dengan operator pencatat data. Dengan demikian, diharapkan data kemiskinan di Jawa Tengah bisa terus diperbarui agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran.

“Kalau memang masih ada kesalahan data-data itu, tolong adik-adik ajari kepada para operator yang ada di desa untuk melakukan verifikasi, melakukan identifikasi yang lebih masif lagi. Dengan demikian, bantuan-bantuan baik dari pemerintah pusat, dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota ini bisa benar-benar tepat sasaran,” katanya.

Rektor UNS Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. mengatakan KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran mahasiswa UNS. Melalui KKN, para mahasiswa tidak hanya diuji secara akademik tetapi juga menjadi bagian dari solusi nyata di tengah masyarakat. 

“Kegiatan ini menjadi peluang bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari kehidupan masyarakat. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu ikut serta dalam memberikan kontribusi nyata sesuai bidang keilmuan yang dimiliki,” katanya.

Menurut Prof. Hartono, esensi dari KKN bukanlah seberapa jauh tempat mahasiswa mengabdi, tetapi seberapa besar manfaat yang bisa diberikan. KKN bukanlah ajang untuk menggurui, melainkan momentum bagi mahasiswa untuk belajar lebih banyak dari masyarakat. Kegiatan ini adalah bagian dari proses pembentukan karakter, empati, dan semangat kolaborasi sosial yang kuat. 

“Kepada 3.868 mahasiswa UNS yang akan terjun ke berbagai wilayah di Indonesia, saya berpesan untuk senantiasa menjaga diri dan nama baik almamater. Bangunlah komunikasi yang sehat dan penuh hormat dengan masyarakat sekitar. Laksanakan program-program yang telah disusun dengan semangat gotong-royong dan kolaborasi,” katanya.

Sementara itu, kegiatan pelepasan mahasiswa KKN periode Juli-Agustus 2025 UNS bertempat di halaman Rektorat Gedung dr. Prakosa UNS diikuti oleh sebanyak 3.868 mahasiswa UNS yang akan diterjunkan ke berbagai daerah di Indonesia. 

Mereka melaksanakan KKN di sembilan provinsi dan 43 kabupaten selama 45 hari, sejak 8 Juli-21 Agustus 2025. Provinsi tujuan di antaranya Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta  (DIY), Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

KKN Juli-Agustus 2025 UNS mengusung enam tema besar. Tema Edukasi, Pendampingan Pemberdayaan dalam Penguatan SDGs diikuti 100 tim. Tema KKN Literasi diikuti 64 tim. Tema Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan diikuti 78 tim. Tema Kemitraan Luar Pulau Jawa diikuti 20 tim. Tema KKN Kebangsaan XII di Universitas Hasanudin diikuti 2 tim. 

Upacara pelepasan ditutup dengan doa bersama untuk kelancaran pelaksanaan KKN periode Juli-Agustus 2025. Mahasiswa pun antusias menyambut arahan dan amanah yang diberikan. Mereka siap berangkat mengabdi ke berbagai pelosok negeri, mengimplementasikan ilmu untuk kemajuan masyarakat.


Pewarta : Aris Wasita
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025