Tim BSC melawan Angsapura yang disaksikan sekitar lima ribu penonton memadati GOR Sritex Arena, berjalan seru dan berimbang. Karena, keduannya belum pernah menang di seri II Solo, dan mereka juga berambisi untuk memenangkan pertandingan.

Bahkan, Satya Wacana Angsapura dari Seri I Bandung hingga Seri II Solo, dari 11 kali main belum pernah menang. Sehingga, Jerry Lolowang dan kawan kawan gagal untuk pecah telu di seri Solo ini.

Angsapura yang tampil dengan penuh semangat untuk bisa mengalahkan BSC. Jerri dan kawan kawan mampu memenangkan kuarter pertama dengan skor 13-9.

Namun, BSC pada kuarter dua bangkit dengan melakukan penjagaan ketat pemain Angsapura. Sehingga, BSC pada kuarter dua berhasil menyamakan kedudukan menjadi 29-29.

Pada kuarter tiga, pertandingan Angsapura melawan BSC semakin seru, karena keduanya saling kejar-kejaran perolehan angka. Angsapura kuarter ini, berhasil mengungguli BSC dengan skor 48-47.

Memasuki kuarter keempat, BSC yang dimotori oleh Andy Prasetyo tampil menyerang untuk bisa mengungguli Angsapura yang mendapat dukungan penonton.

Pada kedudukan 62-59 untuk keunggulan BSC dan waktu tinggal 40 detik, Angsapura bisa menyamakan setelah tembakan "three point" yang dilakukan Putra Mahandaru berhasil masuk.

Sehingga, pertandingan BSC melawan Angsapura memiliki poin yang sama 62-62, dan kedua tim harus perpanjangan waktu lima menit.

Pada perpanjangan waktu lima menit, BSC mampu mengunci pergerakan pemain Angsapura. Sehingga, BSC pada babak penentuan tersebut mampu menambah enam poin menjadi 68 angka, sedangkan Angsapura hanya tiga poin menjadi 65.

Pada pertandingan tersebut pemain BSC yakni Airlangga Sabara berhasil menjadi top skor dengan mengumpulkan sebanyak 16 angka.

Pelatih Satya Wacana Angsapura Salatiga Danny Kosasih, timnya sudah bermain bagus, tetapi sayangnya keberuntungan untuk tim lawan.

"Anak-anak kelihatan tegang, sehingga pertahanan sering ada celah, sehingga pemain lawan begitu enakanya masuk," katanya.

Menurut dia, dengan kekelahan melawan BSC hilanglah harapan timnya untuk pecah telur di seri II Solo. Karena, timnya dari 11 kali main belum pernah menang.

"Saya akan mundur dari pelatih Angsapura, karena gagal mengangkat Angsapura. Kasihan, anak-anak mereka pemain potensial agar ada pelatih yang lebih baik dari saya," katanya.

Pelatih Comfort Mobile BSC Jakarta Bintoro, mengatakan, dua tim bermain bagus dan anak-anak bermain sesuai sistem. Tetapi, mereka agak tegang tembakannya kadang tidak akurat.

"Kami instruksikan menjaga tiga pemain andalan Angsapura. Mereka berhasil mengunci agar permainan lawan tidak berkembang," katanya.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024