"Seperti barang-barang kebutuhan Imlek yang saya jual di sini ada 90 persen kami datangkan dari China, Malaysia, dan sebagian negara lain," kata Gian Setiya pemilik Toko Sinar di Pasar Gede Solo yang menjual khusus barang-barang kelengkapan Imlek, di Solo, Rabu.

Ia mengatakan untuk lampion didatangkan dari China beserta manisan, permen, dan roti, sementara itu kue ranjang berbentuk ikan koi didatangkan dari Malaysia.

"Sebenarnya barang-barang itu bisa dibuat di dalam negeri karena bahan bakunya juga cukup tersedia, tetapi kenyataannya juga tidak. Saya tidak mengerti mengapa perajin di sini tidak tertarik menggarap peluang bisnis ini," katanya.

Lampion yang didatangkan dari China itu bentuk dan ukurannya bermacem-macem dengan harga antara Rp25 ribu sampai Rp75 ribu per buah. Sementara kue ranjang berbentuk ikan koi yang didatangkan dari Malaysia harganya Rp40 ribu warna putih dan Rp45 ribu untuk yang coklat.

Menyinggung rasa makanan kebutuhan Imlek yang didatangkan dari luar negeri dibandingkan produk dalam negeri, Gian mengatakan seperti kue ranjang rasanya enak buatan lokal dibandingkan buatan Malaysia.

"Makanan yang didatang dari luar negeri itu hanya bagus model dan kemasannya, mengenai rasa tetap menang produk lokal. Untuk kue ranjang yang buatan lokal sekarang ini bentuknya hanya bulat saja, tetapi kalau yang dari Malaysia beraneka macam model," katanya.

"Silakan warga kota ini kalau ada yang membuat pernik-pernik Imlek untuk dititipkan di Toko Sinar. Kami siap membantu untuk menjualkan, tetapi juga harus sesuai kemauan pasar, jangan asal membuat," katanya.



Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024