Solo (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Surakarta terus mengoptimalkan edukasi kepesertaan kepada masyarakat.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta Teguh Wiyono di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan salah satu yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk menambah kepesertaan.

Selain itu, pada tahun 2025 pihaknya juga akan menambah jangkauan dalam menggerakkan ekosistem di lingkup desa maupun kelurahan.

Ia mengatakan hal tersebut saat ini sudah dilakukan di beberapa daerah. Namun pada tahun depan, upaya tersebut akan dioptimalkan.

Sementara itu, saat ini masih ada gap terkait jumlah kepesertaan dengan jumlah angkatan kerja yang ada di Solo.

Ia berharap dengan dilakukannya penguatan ekosistem di tingkat bawah dapat mengurangi gap tersebut.

"Sebenarnya pada tahun ini kami sudah turun sampai ke kelurahan/desa hingga ke RT. Kami akan menggalakkan lagi ekosistem desa/kelurahan pada tahun depan," katanya.

Ia mengatakan keterlibatan kelurahan penting karena yang paling dekat dengan masyarakat.

"Jadi ketika di situ ada usaha apa saja yang berkembang akan tahu. Oleh karena itu, kami akan mengkomunikasikan dengan pemerintah kelurahan/desa," katanya.

Dengan upaya tersebut diharapkan masyarakat yang bekerja, baik formal maupun nonformal bisa mendapatkan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Masyarakat yang berdagang, petugas sampah, pengelola bank sampah, dan sebagainya juga bisa mendapat perlindungan jaminan sosial," katanya.

Pihaknya mencatat saat ini kepesertaan Jamsostek berbasis NIK di Solo sebanyak 100.512 dari 227.164 penduduk bekerja. Dengan begitu masih ada gap sebanyak 126.652.

Baca juga: BPJAMSOSTEK: 6.900 pekerja rentan di Banyumas terlindungi jamsostek


Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024