Magelang (ANTARA) - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dengan penuh bangga mengaku menaruh harapan besar pada ajang lomba lari Bank Jateng Borobodur Marathon 2024 yang berlangsung Minggu (1/12/2024) mulai pukul 04.30 di Taman Lumbini Candi Borobudur, Magelang.
Dia ingin Borobudur Marathon (BorMar) menjadi event utama kegiatan sport tourism di Jateng. Event yang tak hanya olahraga tapi juga sarana promosi pariwisata dan budaya dan secara bertahap mampu menggerakkan UMKM.
Harapan tersebut disampaikan Nana dalam konferensi pers BorMar 2024 di Grand Artos Hotel, Magelang, Sabtu 30 November 2024, demikian siaran pers dari Panpel Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 yang diterima di Semarang, Sabtu malam.
''Saya apresiasi lomba ini yang mendapatkan road race label dari World Athletics. Saya harapkan menggerakkan roda ekonomi lokal, tapi juga memperkuat identitas daerah terutama Candi Borobudur. Apalagi kawasan ini semakin indah dengan penataan yang makin baik,'' katanya.
Dia mengaku, pendaftar BorMar sangat spektakuler karena mencapai 44.000 orang. Animo peserta luar negeri pun dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang yaitu 158 pelari dari 28 negara.
''Kami sempat diskusi, karena peminatnya begitu tinggi, bagaimana kalau Borobudur Marathon itu digelar dua kali. Bisa 10K sendiri, terus akhir tahun nomor maratonnya. Silakan kawan-kawan setuju tidak,'' kata Nana sambil tersenyum penuh semangat.
Dengan tag line ''Run On, Mark It'', harapan BorMar 2024 menandai, bukan saja menandai prestasi pelari, namun juga menandai pencapaian pembangunan di Magelang, dan Jawa Tengah umumnya agar lebih maju.
Terkait dengan terbatasnya akomodasi di Magelang untuk menampung datangnya turis sebagai dampak BorMar, juga akan mendiskusikan dengan berbagai pihak.
Pada kesempatan itu, Nana juga siap memberikan bonus khusus kepada pelari nasional yang mampu memecahkan rekornas maraton, dan pelari Jateng kategori Young Talent 10K yang bisa melampaui catatan waktu nasional.
''Semoga Borobudur Marathon 2024 bisa melahirkan atlet-atlet kebanggaan nasional di masa depan,'' katanya.
Turut hadir sebagai pembicara, diantaranya Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, Plt. Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro, dan Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An.
Adapun penanggap aktif yakni Delegasi Teknis World Athletics untuk Bank Jateng Borobudur Marathon A. Hakeem Mohd A.M. Al-Ameri, pelari Elite Nasional Rikki Marthin Luther Simbolon.
Bangga
Sementara itu, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An mengaku tertantang dengan harapan Pj. Gubernur. Selama ini, kata dia, peminat lomba dengan lanskap Candi Borobudur ini membeludak.
''Ya kami akan diskusi lagi, menerima masukan-masukan. Akan tetapi keinginan saya, event ini ke depan memiliki banyak inovasi-inovasi,'' tandasnya.
Sementara itu, Sutta Dharmasaputra dari penyelenggara mengatakan, pihaknya mempersiapkan event ini sematang mungkin. Menegaskan, seluruh pemamgku, tenaga medis setempat, pengamanan dari kepolisian setempat, Dinas Perhubungan, pihak Taman Wisata Candi (TWC) hingga masyarakat Magelang terlibat untuk menyambut para pelari.
Di bagian lain, Irianto Harko Saputro mengatakan selama 8 tahun mendampingi Borobudur Marathon karena lomba ini tak semata-mata lomba lari, tapi peduli untuk memberdayakan pelaku UMKM, dan mengangkat perekonomian masyarakat. ***
Dia ingin Borobudur Marathon (BorMar) menjadi event utama kegiatan sport tourism di Jateng. Event yang tak hanya olahraga tapi juga sarana promosi pariwisata dan budaya dan secara bertahap mampu menggerakkan UMKM.
Harapan tersebut disampaikan Nana dalam konferensi pers BorMar 2024 di Grand Artos Hotel, Magelang, Sabtu 30 November 2024, demikian siaran pers dari Panpel Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 yang diterima di Semarang, Sabtu malam.
''Saya apresiasi lomba ini yang mendapatkan road race label dari World Athletics. Saya harapkan menggerakkan roda ekonomi lokal, tapi juga memperkuat identitas daerah terutama Candi Borobudur. Apalagi kawasan ini semakin indah dengan penataan yang makin baik,'' katanya.
Dia mengaku, pendaftar BorMar sangat spektakuler karena mencapai 44.000 orang. Animo peserta luar negeri pun dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang yaitu 158 pelari dari 28 negara.
''Kami sempat diskusi, karena peminatnya begitu tinggi, bagaimana kalau Borobudur Marathon itu digelar dua kali. Bisa 10K sendiri, terus akhir tahun nomor maratonnya. Silakan kawan-kawan setuju tidak,'' kata Nana sambil tersenyum penuh semangat.
Dengan tag line ''Run On, Mark It'', harapan BorMar 2024 menandai, bukan saja menandai prestasi pelari, namun juga menandai pencapaian pembangunan di Magelang, dan Jawa Tengah umumnya agar lebih maju.
Terkait dengan terbatasnya akomodasi di Magelang untuk menampung datangnya turis sebagai dampak BorMar, juga akan mendiskusikan dengan berbagai pihak.
Pada kesempatan itu, Nana juga siap memberikan bonus khusus kepada pelari nasional yang mampu memecahkan rekornas maraton, dan pelari Jateng kategori Young Talent 10K yang bisa melampaui catatan waktu nasional.
''Semoga Borobudur Marathon 2024 bisa melahirkan atlet-atlet kebanggaan nasional di masa depan,'' katanya.
Turut hadir sebagai pembicara, diantaranya Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, Plt. Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro, dan Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An.
Adapun penanggap aktif yakni Delegasi Teknis World Athletics untuk Bank Jateng Borobudur Marathon A. Hakeem Mohd A.M. Al-Ameri, pelari Elite Nasional Rikki Marthin Luther Simbolon.
Bangga
Sementara itu, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An mengaku tertantang dengan harapan Pj. Gubernur. Selama ini, kata dia, peminat lomba dengan lanskap Candi Borobudur ini membeludak.
''Ya kami akan diskusi lagi, menerima masukan-masukan. Akan tetapi keinginan saya, event ini ke depan memiliki banyak inovasi-inovasi,'' tandasnya.
Sementara itu, Sutta Dharmasaputra dari penyelenggara mengatakan, pihaknya mempersiapkan event ini sematang mungkin. Menegaskan, seluruh pemamgku, tenaga medis setempat, pengamanan dari kepolisian setempat, Dinas Perhubungan, pihak Taman Wisata Candi (TWC) hingga masyarakat Magelang terlibat untuk menyambut para pelari.
Di bagian lain, Irianto Harko Saputro mengatakan selama 8 tahun mendampingi Borobudur Marathon karena lomba ini tak semata-mata lomba lari, tapi peduli untuk memberdayakan pelaku UMKM, dan mengangkat perekonomian masyarakat. ***