Purwokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengerahkan tim reaksi cepat untuk menangani tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah Banyumas.
"Selain melakukan kaji cepat dan penanganan, kami juga mengirimkan bantuan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho di Purwokerto, Banyumas, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan pendataan sementara, hujan yang terjadi pada Ahad (24/11) siang, telah memicu terjadinya tanah longsor di tiga kecamatan, yakni Lumbir, Purwokerto Barat, dan Cilongok.
Di Kecamatan Lumbir terdapat empat titik tanah longsor, yakni di Desa Parungkamal RT 04 RT 05, Desa Parungkamal RT 04 RW 06, Desa Parungkamal RT 02 RW 03, ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Parungkamal dan Desa Canduk, serta Desa Canduk RT 02 RW 07.
Selain itu, kata dia, cuaca ekstrem yang terjadi pada hari Ahad (24/11) juga merobohkan sebuah rumah di Desa Parungkamal RT 05 RW 03.
"Sementara tanah longsor di Kecamatan Purwokerto Barat terjadi di Kelurahan Kedungwuluh RT 02 RW 05, RT 02 RW 04, dan RT 01 RW 04 serta Kelurahan Pasirmuncang RT 03 RW 02, sedangkan di Kecamatan Cilongok terjadi di Grumbul Wadasplasa, Desa Jatisaba," katanya.
Menurut dia, cuaca ekstrem yang terjadi pada hari Ahad (24/11) juga memicu terjadinya tanah bergerak di Desa Kaliurip RT 03 RW 01, Kecamatan Purwojati; tanggul jebol di Desa Pekunden, Kecamatan Banyumas; dan pohon tumbang yang menimpa teras rumah warga Desa Bogangin RT 03 RW 07, Kecamatan Sumpiuh.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau warga yang bermukim di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, tanah bergerak, serta angin kencang agar selalu meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya bencana tersebut.
"Hal itu karena berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di Banyumas hingga hari Selasa (26/11). Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, berarti akan mengurangi risiko bencana," kata Budi.
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang warga Kelurahan Kedungwuluh RT 02 RW 05, Daryoto mengatakan bagian belakang rumahnya yang biasa digunakan untuk bersantai itu tertimpa material longsoran dari tebing pada Senin (25/11) dini hari.
"Hujan sore (Ahad sore, red.) di depan rumah sedang disiapkan untuk TPS (Tempat Pemungutan Suara), terus ada hujan, lalu reda. Lalu longsor pada malam, pukul 01.00 WIB, dari tebing," katanya.
Menurut dia, material longsoran itu juga menimpa rumah milik Minto, namun kerusakan rumahnya yang paling parah.*
Baca juga: BPBD Banyumas ingatkan masyarakat tetap siaga hadapi cuaca ekstrem
"Selain melakukan kaji cepat dan penanganan, kami juga mengirimkan bantuan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho di Purwokerto, Banyumas, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan pendataan sementara, hujan yang terjadi pada Ahad (24/11) siang, telah memicu terjadinya tanah longsor di tiga kecamatan, yakni Lumbir, Purwokerto Barat, dan Cilongok.
Di Kecamatan Lumbir terdapat empat titik tanah longsor, yakni di Desa Parungkamal RT 04 RT 05, Desa Parungkamal RT 04 RW 06, Desa Parungkamal RT 02 RW 03, ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Parungkamal dan Desa Canduk, serta Desa Canduk RT 02 RW 07.
Selain itu, kata dia, cuaca ekstrem yang terjadi pada hari Ahad (24/11) juga merobohkan sebuah rumah di Desa Parungkamal RT 05 RW 03.
"Sementara tanah longsor di Kecamatan Purwokerto Barat terjadi di Kelurahan Kedungwuluh RT 02 RW 05, RT 02 RW 04, dan RT 01 RW 04 serta Kelurahan Pasirmuncang RT 03 RW 02, sedangkan di Kecamatan Cilongok terjadi di Grumbul Wadasplasa, Desa Jatisaba," katanya.
Menurut dia, cuaca ekstrem yang terjadi pada hari Ahad (24/11) juga memicu terjadinya tanah bergerak di Desa Kaliurip RT 03 RW 01, Kecamatan Purwojati; tanggul jebol di Desa Pekunden, Kecamatan Banyumas; dan pohon tumbang yang menimpa teras rumah warga Desa Bogangin RT 03 RW 07, Kecamatan Sumpiuh.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau warga yang bermukim di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, tanah bergerak, serta angin kencang agar selalu meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya bencana tersebut.
"Hal itu karena berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di Banyumas hingga hari Selasa (26/11). Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, berarti akan mengurangi risiko bencana," kata Budi.
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang warga Kelurahan Kedungwuluh RT 02 RW 05, Daryoto mengatakan bagian belakang rumahnya yang biasa digunakan untuk bersantai itu tertimpa material longsoran dari tebing pada Senin (25/11) dini hari.
"Hujan sore (Ahad sore, red.) di depan rumah sedang disiapkan untuk TPS (Tempat Pemungutan Suara), terus ada hujan, lalu reda. Lalu longsor pada malam, pukul 01.00 WIB, dari tebing," katanya.
Menurut dia, material longsoran itu juga menimpa rumah milik Minto, namun kerusakan rumahnya yang paling parah.*
Baca juga: BPBD Banyumas ingatkan masyarakat tetap siaga hadapi cuaca ekstrem