Semarang (ANTARA) - Di SMP Pasundan 1 Cimahi memanfaatkan plastik yang awalnya menjadi masalah lingkungan sebagai sumber daya berharga untuk kegiatan sekolah. Sekolah ini menjalankan program pengelolaan sampah plastik yang inovatif, bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya daur ulang dan dampak positif bagi lingkungan. 

Program tersebut melibatkan seluruh siswa dalam pengumpulan dan pengolahan sampah plastik yang mereka bawa dari rumah. Pengelolaan sampah yang buruk di lingkungan sekolah dapat berdampak negatif pada kebersihan, kesehatan, dan lingkungan. Selain itu, masalah sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menciptakan ketidakteraturan yang mengganggu kenyamanan dan keindahan lingkungan sekolah.

Tedi Agung Permana, Guru PJOK SMP Pasundan 1 Kota Cimahi* menjelaskan Program Mengubah Sampah Plastik Menjadi Sumber Kreativitas dan Kebersihan Lingkungan melibatkan seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga tenaga kependidikan. 

“Beberapa kegiatan utama yang dilakukan dalam program ini meliputi perencanaan dan sosialisasi program; pengumpulan sampah plastik; pemilahan dan pencatatan; pelatihan daur ulang; pembuatan produk daur ulang; penilaian dan penghargaan; peningkatan kesadaran lingkungan,” kata Tedi.

Antusias siswa dalam program pemanfaatan sampah plastik di SMP Pasundan 1 Cimahi sangat tinggi. Banyak siswa yang tertarik karena program ini memberikan mereka kesempatan untuk berkreativitas sambil belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan. 

“Saya semangat memilah sampah plastik dan saya bahkan mengajak teman-teman mereka untuk ikut serta membuat kegiatan ini lebih kompetitif dan menyenangkan,” kata Meisya siswa kelas 8B SMP Pasudan 1 Cimahi.

Program pemanfaatan sampah plastik di SMP Pasundan 1 Cimahi adalah program ini berhasil menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di sekolah, sekaligus meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Program ini menunjukkan sampah plastik, jika dikelola dengan baik, dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai.

Adanya kegiatan seperti pengumpulan, pemilahan, dan pembuatan produk daur ulang, siswa tidak hanya belajar tentang konsep 3R atau Reduce, Reuse, Recycle tetapi juga terlibat langsung dalam praktiknya. Program ini juga membantu membangun karakter positif pada siswa, seperti tanggung jawab, kreativitas, dan kerja sama tim. Antusiasme siswa yang tinggi menunjukkan mereka memahami dan menghargai pentingnya menjaga lingkungan. 

 Secara keseluruhan, program tersebut dapat dijadikan contoh praktik baik bagi sekolah-sekolah lain,  pendidikan lingkungan bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana di lingkungan sekolah. Diharapkan, dampak positif dari program ini tidak hanya dirasakan di sekolah tetapi juga di lingkungan sekitar ketika para siswa menerapkan kebiasaan baik ini dalam kehidupan sehari-hari.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024