Semarang (ANTARA) - Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang meraih peringkat 169 perguruan tinggi se-Asia Tenggara versi pemeringkatan QS World University Rankings (WUR): Asia 2025.
Rektor Udinus Semarang Edi Noersasongko dalam siaran pers di Semarang, Rabu, mengatakan, capaian tersebut merupakan bentuk pengakuan atas peningkatan kualitas pendidikan dan riset perguruan tinggi ini.
Pemeringkatan QS World University Rankings (WUR): Asia 2025 menilai perguruan tinggi berdasarkan beberapa indikator, di antaranya reputasi di dunia akademik dan industri.
"Capaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh civitas akademika Udinus," katanya.
Menurut dia, indikator-indikator yang digunakan dalam pemeringkatan World University Rankings menjadi tolok ukur penting bagi Udinus untuk berkembang dan berbenah.
Reputasi akademik dan publikasi internasional karya Udinus, lanjut dia, menunjukkan bahwa kualitas riset hingga pengajaran kampus ini mampu bersaing dengan perguruan tinggi di level Asia.
Selain itu, banyaknya pengajar Udinus yang telah bergelar doktor menjadi nilai tambah untuk mengangkat citra positif Udinus.
"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dunia kerja," katanya.
Rektor Udinus Semarang Edi Noersasongko dalam siaran pers di Semarang, Rabu, mengatakan, capaian tersebut merupakan bentuk pengakuan atas peningkatan kualitas pendidikan dan riset perguruan tinggi ini.
Pemeringkatan QS World University Rankings (WUR): Asia 2025 menilai perguruan tinggi berdasarkan beberapa indikator, di antaranya reputasi di dunia akademik dan industri.
"Capaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh civitas akademika Udinus," katanya.
Menurut dia, indikator-indikator yang digunakan dalam pemeringkatan World University Rankings menjadi tolok ukur penting bagi Udinus untuk berkembang dan berbenah.
Reputasi akademik dan publikasi internasional karya Udinus, lanjut dia, menunjukkan bahwa kualitas riset hingga pengajaran kampus ini mampu bersaing dengan perguruan tinggi di level Asia.
Selain itu, banyaknya pengajar Udinus yang telah bergelar doktor menjadi nilai tambah untuk mengangkat citra positif Udinus.
"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dunia kerja," katanya.