Magelang (ANTARA) - Sebanyak 120 lanjut usia (lansia) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melaksanakan wisuda sebagai bentuk apresiasi atas selesainya sekolah lansia program dari Dinas Sosial kabupaten itu.
Kepala Dinsos Kabupaten Magelang Bela Pinarsi di Magelang, Selasa, mengatakan upacara wisuda digelar di Pendopo Soepardi. Ada empat sekolah yang tergabung dalam acara tersebut yaitu Sekolah Lansia Wreda Kusuma Desa Menayu Kecamatan Muntilan, Sekolah Lansia Selantang Kalpataru Desa Blondo Kecamatan Mungkid, Sekolah Lansia Senja Waringin Desa Ringinanom Kecamatan Tempuran, dan Sekolah Lansia Dahlia di Desa Dukun, Kecamatan Dukun.
Ia menyampaikan kegiatan sekolah itu untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat (Smart) melalui tujuh dimensi lansia tangguh, yakni dimensi spiritual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi intelektual, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional vokasional, dan dimensi lingkungan.
Menurut dia, pada tahun 2020 jumlah penduduk lansia di Indonesia mencapai 9,92 persen dari populasi atau sekitar 26,82 juta jiwa. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan akan bertambah seperlima dari total penduduk pada tahun 2045.
Adapun data yang termuat dari catatan sipil Kabupaten Magelang, kata dia, pada tahun 2023 jumlah penduduk lansia mencapai 15,25 persen dari total populasi, atau sekitar 201.925 jiwa.
"Selanjutnya perlu kami sampaikan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Magelang berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang per tanggal 30 Juni 2023 sejumlah kurang lebih 1.324.756 jiwa dengan usia lansia sejumlah 201.925 jiwa (15,25 persen)," katanya.
Dengan pertumbuhan ini menjadi penanda bahwa meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian.
"Tujuan dilaksanakan kegiatan ini guna meningkatkan kualitas Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam mewujudkan lansia tangguh, meningkatkan pemahaman pada konsep Smart, dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik mental kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan yang mendukung kehidupan lansia," katanya.
Ketua Bidang 2 TP-PKK Kabupaten Magelang Siti Juwariya Adi Waryanto menyampaikan kondisi Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan khusus berupa proses penuaan cepat.
Oleh karenanya pemerintah dan mitra kerja terus berupaya mengembangkan kebijakan dengan harapan para lansia tidak menjadi beban bagi keluarga maupun masyarakat.
"Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas hidup dengan potensi yang dimiliki serta pengoptimalan kebijakan disalurkan dengan pembinaan ketahanan keluarga melalui Kelompok BKL," katanya
Ia menekankan lansia perlu terus diintervensi pada aspek spiritual, intelektual, vokasi/hobi, sosial, fisik/kesehatan, emosional, dan lingkungan.
Menurut dia, para lansia agar selalu mencari kebahagiaan dengan selalu berpikir positif. Pola pikir yang sehat akan membentuk raga yang sehat, sehingga mampu melakukan aktivitas yang berguna bagi diri sendiri dan orang sekitar.
Kepala Dinsos Kabupaten Magelang Bela Pinarsi di Magelang, Selasa, mengatakan upacara wisuda digelar di Pendopo Soepardi. Ada empat sekolah yang tergabung dalam acara tersebut yaitu Sekolah Lansia Wreda Kusuma Desa Menayu Kecamatan Muntilan, Sekolah Lansia Selantang Kalpataru Desa Blondo Kecamatan Mungkid, Sekolah Lansia Senja Waringin Desa Ringinanom Kecamatan Tempuran, dan Sekolah Lansia Dahlia di Desa Dukun, Kecamatan Dukun.
Ia menyampaikan kegiatan sekolah itu untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat (Smart) melalui tujuh dimensi lansia tangguh, yakni dimensi spiritual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi intelektual, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional vokasional, dan dimensi lingkungan.
Menurut dia, pada tahun 2020 jumlah penduduk lansia di Indonesia mencapai 9,92 persen dari populasi atau sekitar 26,82 juta jiwa. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan akan bertambah seperlima dari total penduduk pada tahun 2045.
Adapun data yang termuat dari catatan sipil Kabupaten Magelang, kata dia, pada tahun 2023 jumlah penduduk lansia mencapai 15,25 persen dari total populasi, atau sekitar 201.925 jiwa.
"Selanjutnya perlu kami sampaikan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Magelang berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang per tanggal 30 Juni 2023 sejumlah kurang lebih 1.324.756 jiwa dengan usia lansia sejumlah 201.925 jiwa (15,25 persen)," katanya.
Dengan pertumbuhan ini menjadi penanda bahwa meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian.
"Tujuan dilaksanakan kegiatan ini guna meningkatkan kualitas Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam mewujudkan lansia tangguh, meningkatkan pemahaman pada konsep Smart, dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik mental kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan yang mendukung kehidupan lansia," katanya.
Ketua Bidang 2 TP-PKK Kabupaten Magelang Siti Juwariya Adi Waryanto menyampaikan kondisi Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan khusus berupa proses penuaan cepat.
Oleh karenanya pemerintah dan mitra kerja terus berupaya mengembangkan kebijakan dengan harapan para lansia tidak menjadi beban bagi keluarga maupun masyarakat.
"Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas hidup dengan potensi yang dimiliki serta pengoptimalan kebijakan disalurkan dengan pembinaan ketahanan keluarga melalui Kelompok BKL," katanya
Ia menekankan lansia perlu terus diintervensi pada aspek spiritual, intelektual, vokasi/hobi, sosial, fisik/kesehatan, emosional, dan lingkungan.
Menurut dia, para lansia agar selalu mencari kebahagiaan dengan selalu berpikir positif. Pola pikir yang sehat akan membentuk raga yang sehat, sehingga mampu melakukan aktivitas yang berguna bagi diri sendiri dan orang sekitar.