Boyolali (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah, meminta perbaikan dalam simulasi pemungutan suara Gubernur-Wakil Gubernur dan Bupati-Wakil Bupati pada Pilkada 2024, di  Tempat Pemungutan Suara (TPS) 009 Desa Cepogo.
 
"Ada beberapa hal terkait yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan simulasi Pemilihan Gubernur Jateng dan Bupati Boyolali, yang digelar, di TPS 009 di Desa Cepogo, pada Rabu (6/11)," kata Anggota Bawaslu Boyolali Agus Marwanto di Boyolali, Kamis.

Menurut Agus Marwanto, yang pertama tentang bilik suara bagi menyandang disabilitas kurang memadahi.

Karena, kata dia,pada saat pencoblosan warga disabilitas yang menggunakan kursi roda tidak bisa mendekat ke meja bilik suara yang disediakan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Oleh karena itu, kata dia, meja bilik suara yang diperuntukkan khusus warga disabilitas agar  lebih diperhatikan atau lebih representatif, sehingga mereka mudah saat memberikan suaranya.

Kedua, kata dia, terkait dengan surat kuasa pendampingan bagi pemilih yang berkebutuhan khusus atau pemilih disabilitas mohon bisa disosialisasikan sehingga ada batasan-batasan tertentu bagaimana seorang pemilih itu bisa menggunakan surat kuasa pendampingan..

Ketiga, menurut dia, acara simulasi di Cepogo itu, tempatnya sangat representatif atau memadai tetapi alangkah baiknya simulasi juga dilakukan di daerah-daerah terpencil atau daerah yang rawan bencana alam. Sehingga, petugas saat penghitungan suara akan tepat jika terjadi bencana alam. 

Sementara itu, KPU mencatat jumlah pemilih di Boyolali pada Pilkada 2024 total sebanyak 829.981 pemilih dan tempat pemungutan suara ada 1.592 TPS yang tersebar di 22 kecamatan.

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024