Semarang (ANTARA) - Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo sosialisasi penguatan moderasi beragama bagi civitas akademika yang diikuti dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa FDK di Hotel Mahima, Semarang ( 31/10/2024).

Kegiatan tersebut untuk menyosialisasikan pemahaman dan mentransfer ilmu mengenai moderasi beragama sebagai salah satu misi besar Kementerian Agama RI.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Prof Dr. Moh.Fauzi, M.Ag. menyatakan sosialisasi moderasi beragama ini wajib diikuti oleh seluruh ASN Kemenag RI.

"Saya rasa yang menjadi peserta di sini sudah moderat, namun kita perlu belajar kembali mengenai apa itu moderasi beragama sehingga kita memiliki kesamaan persepsi tentang apa itu moderasi beragama," tegasnya.

Ketua Rumah Moderasi Beragama UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Mohamad Yahya, M.Hum. mengawali sosialisasi moderasi beragama dengan perkenalan dan kontrak belajar yang disepakati oleh forum serta pemaparan materi terkait teori the iceberg model.

"Terkait teori gunung es memiliki makna bahwa suatu permasalahan terlihat mudah, namun aslinya mendalam. Penjelasannya ialah ketika terdapat suatu masalah kita perlu menggunakan teori gunung es yang terdiri dari event, pola dan tren, struktur penyebab, dan mental model, " ujarnya.

Teori ini penting dipahami sehingga cara pandang kita terhadap suatu masalah bisa mendalam tidak hanya di permukaan.

Materi selanjutnya disampaikan oleh instruktur nasional moderasi beragama, Dr. Mayadina Rohmi Musfiroh, M.A. Ia mengatakan bahwa terdapat sembilan kata kunci moderasi beragama, yakni iemanusiaan, kemaslahatan umum, adil gender, berimbang, taat konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan penghormatan terhadap tradisi.

Kegiatan ini diakhiri dengan penegasan komitmen bersama sebagai ASN Kemenag khususnya civitas akademika FDK untuk mengimplementasikan nilai-nilai moderasi dalam kehidupan sehari-hari. ***

Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024