Banyumas (ANTARA) - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas bersama wartawan menggelar bakti sosial dengan memberikan bantuan berupa keranda jenazah berikut pesucen atau tempat memandikan jenazah untuk Desa Pasir Kulon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Kepala Satresnarkoba Polresta Banyumas Komisaris Polisi Willy Budiyanto dan Wakil Ketua PWI Kabupaten Banyumas Driyanto kepada Ketua RT 03 RW 05 Desa Pasir Kulon Kasirin didampingi Kepala Desa Pasir Kulon Muhammad Samsi di Tempat Pemakaman Umum Grumbul Karangkinasih di Desa Pasir Kulon, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Sabtu.
Kasatresnarkoba Polresta Banyumas Kompol Willy Budiyanto mengatakan pemberian bantuan keranda jenazah beserta pesucen tersebut berawal dari kegiatan Ngopi Bareng yang diinisiasi Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Ari Wibowo.
"Jadi, kapolsek-kapolsek (kepala kepolisian sektor, red.) diminta untuk lebih dekat dengan masyarakat dengan cara ngopi bareng," katanya.
Dari acara Ngopi Bareng di Kecamatan Karanglewas, kata dia, Kapolsek Karanglewas Ajun Komisaris Polisi Sutardiana menginformasikan bahwa salah satu desa di wilayah tersebut membutuhkan keranda jenazah.
Menurut dia, informasi tersebut ditindaklanjuti oleh Satresnarkoba Polresta Banyumas dengan menyisihkan sebagian rezeki anggota satuan itu untuk memberikan bantuan berupa keranda jenazah yang selanjutnya diserahkan melalui kegiatan bakti sosial di Desa Pasir Kulon.
"Alhamdulillah hari ini bisa terwujud dan diantar ke sini. Kami juga ada komunikasi dengan teman-teman wartawan yang turut membantu menyumbang pesucen," katanya.
Dengan demikian, kata dia, bantuan yang diberikan menjadi lengkap karena tidak hanya berupa keranda jenazah, juga dilengkapi dengan pesucen.
Kompol Willy mengharapkan bantuan tersebut bermanfaat bagi warga Desa Pasir Kulon khususnya yang bermukim di Grumbul Karangkinasih.
Sementara itu, Wakil Ketua PWI Kabupaten Banyumas Driyanto mengatakan kegiatan bakti sosial tersebut merupakan wujud sinergi wartawan dan Satresnarkoba Polresta Banyumas.
"Wartawan tidak hanya membuat berita, tetapi ada kepedulian sosial dengan memberikan bantuan berupa pesucen ini. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga Desa Pasir Kulon," katanya.
Terkait dengan hal itu, Kepala Desa Pasir Kulon Muhammad Samsi menyampaikan terima kasih atas bantuan berupa keranda jenazah berikut pesucen yang diberikan Satresnarkoba Polresta Banyumas bersama wartawan.
Menurut dia, selama ini warga Grumbul Karangkinasih kesulitan ketika harus membawa jenazah warganya ke pemakaman karena lokasinya cukup jauh dari grumbul-grumbul lainnya yang ada di Desa Pasir Kulon, sehingga harus meminjam keranda dari desa terdekat, yakni Desa Pasir Wetan.
"Grumbul ini hanya dihuni 22 keluarga yang menempati 18 rumah, sehingga kesulitan jika harus iuran untuk membeli keranda yang harganya mencapai jutaan rupiah," katanya.
Selain itu, kata dia, akses jalan menuju TPU Grumbul Karangkinasih juga sulit karena harus melewati pematang sawah dan tepian jalur rel kereta api.
Oleh karena itu ketika ada warga yang meninggal dunia dan hendak dimakamkan, lanjut dia, iring-iringan pengantar jenazah terpaksa harus melewati sawah meskipun ada tanamannya.
Ia mengaku bersyukur karena sejumlah warga telah mewakafkan sebagian lahannya untuk dijadikan sebagai jalan menuju pemakaman.
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Kepala Satresnarkoba Polresta Banyumas Komisaris Polisi Willy Budiyanto dan Wakil Ketua PWI Kabupaten Banyumas Driyanto kepada Ketua RT 03 RW 05 Desa Pasir Kulon Kasirin didampingi Kepala Desa Pasir Kulon Muhammad Samsi di Tempat Pemakaman Umum Grumbul Karangkinasih di Desa Pasir Kulon, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Sabtu.
Kasatresnarkoba Polresta Banyumas Kompol Willy Budiyanto mengatakan pemberian bantuan keranda jenazah beserta pesucen tersebut berawal dari kegiatan Ngopi Bareng yang diinisiasi Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Ari Wibowo.
"Jadi, kapolsek-kapolsek (kepala kepolisian sektor, red.) diminta untuk lebih dekat dengan masyarakat dengan cara ngopi bareng," katanya.
Dari acara Ngopi Bareng di Kecamatan Karanglewas, kata dia, Kapolsek Karanglewas Ajun Komisaris Polisi Sutardiana menginformasikan bahwa salah satu desa di wilayah tersebut membutuhkan keranda jenazah.
Menurut dia, informasi tersebut ditindaklanjuti oleh Satresnarkoba Polresta Banyumas dengan menyisihkan sebagian rezeki anggota satuan itu untuk memberikan bantuan berupa keranda jenazah yang selanjutnya diserahkan melalui kegiatan bakti sosial di Desa Pasir Kulon.
"Alhamdulillah hari ini bisa terwujud dan diantar ke sini. Kami juga ada komunikasi dengan teman-teman wartawan yang turut membantu menyumbang pesucen," katanya.
Dengan demikian, kata dia, bantuan yang diberikan menjadi lengkap karena tidak hanya berupa keranda jenazah, juga dilengkapi dengan pesucen.
Kompol Willy mengharapkan bantuan tersebut bermanfaat bagi warga Desa Pasir Kulon khususnya yang bermukim di Grumbul Karangkinasih.
Sementara itu, Wakil Ketua PWI Kabupaten Banyumas Driyanto mengatakan kegiatan bakti sosial tersebut merupakan wujud sinergi wartawan dan Satresnarkoba Polresta Banyumas.
"Wartawan tidak hanya membuat berita, tetapi ada kepedulian sosial dengan memberikan bantuan berupa pesucen ini. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga Desa Pasir Kulon," katanya.
Terkait dengan hal itu, Kepala Desa Pasir Kulon Muhammad Samsi menyampaikan terima kasih atas bantuan berupa keranda jenazah berikut pesucen yang diberikan Satresnarkoba Polresta Banyumas bersama wartawan.
Menurut dia, selama ini warga Grumbul Karangkinasih kesulitan ketika harus membawa jenazah warganya ke pemakaman karena lokasinya cukup jauh dari grumbul-grumbul lainnya yang ada di Desa Pasir Kulon, sehingga harus meminjam keranda dari desa terdekat, yakni Desa Pasir Wetan.
"Grumbul ini hanya dihuni 22 keluarga yang menempati 18 rumah, sehingga kesulitan jika harus iuran untuk membeli keranda yang harganya mencapai jutaan rupiah," katanya.
Selain itu, kata dia, akses jalan menuju TPU Grumbul Karangkinasih juga sulit karena harus melewati pematang sawah dan tepian jalur rel kereta api.
Oleh karena itu ketika ada warga yang meninggal dunia dan hendak dimakamkan, lanjut dia, iring-iringan pengantar jenazah terpaksa harus melewati sawah meskipun ada tanamannya.
Ia mengaku bersyukur karena sejumlah warga telah mewakafkan sebagian lahannya untuk dijadikan sebagai jalan menuju pemakaman.