Solo (ANTARA) - Kompetisi lari bertajuk Sha Run For Solo 2024 yang diikuti sebanyak 5.000 peserta ikut meramaikan wisata olahraga di Surakarta yang selama ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah daerah.
Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tengah, Minggu, berharap ke depan ajang olahraga tersebut bisa menjadi salah satu wisata unggulan yang ada di daerah tersebut.
"Saya harap ini bisa jadi event unggulan di Solo, khususnya untuk membesarkan nama Solo di mata dunia," katanya.
Ia juga mendukung penuh kegiatan kompetisi lari yang sudah diselenggarakan di tahun keduanya itu. Ia berharap penyelenggaraan acara tersebut bisa menonjolkan nama besar Solo ke depan.
"Saya harap di tahun ketiga nanti namanya bisa Solo Run atau Solo Marathon biar Solo makin dikenal. Harapannya event ini bisa berkesinambungan agar dampak penyelenggaraannya makin bisa dirasakan masyarakat," katanya.
Sementara itu, lomba tersebut mengambil start dari Stadion Manahan Solo sekitar pukul 05.30 WIB. Para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada beberapa yang berasal dari mancanegara.
Mereka dibagi dalam berbagai kategori lari yakni 5 K, 10 K, dan 21 K. Yang menarik, para peserta melintasi dua jembatan layang yang ada di Kota Solo, yakni Overpass Manahan dan Fly Over Purwosari. Rute melintasi dua jembatan layang itu memberikan tantangan lebih bagi para peserta di setiap kategori.
"Menurut saya sangat keren. Ada beberapa tantangan karena tidak hanya datar tapi juga lewat tanjakan," katanya.
Project Director acara Julvyano Nanda mengatakan sengaja mengambil rute-rute yang menjadi ikon Kota Solo, di antaranya Pura Mangkunegaran, Sriwedari, Lodji Gandrung, dan Pasar Gede.
"Tahun ini ada banyak pelari dari luar negeri, di antaranya dari Perancis, Kenya, Spanyol, dan China," katanya.
Terkait dengan penyelenggaraan acara tersebut, Direktur Utama PT SHA Solo Arya Hidayat Adisena mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam mendukung pelaksanaan SHA Run baik di tahun 2023 maupun 2024 ini.
Ia berharap kegiatan tersebut bisa mendongkrak wisata olahraga yang ada di Solo.
"Alhamdulillah dari tahun ke tahun juga ada nilai positifnya bagi UMKM dan pariwisata di kota Solo," katanya.
Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jawa Tengah, Minggu, berharap ke depan ajang olahraga tersebut bisa menjadi salah satu wisata unggulan yang ada di daerah tersebut.
"Saya harap ini bisa jadi event unggulan di Solo, khususnya untuk membesarkan nama Solo di mata dunia," katanya.
Ia juga mendukung penuh kegiatan kompetisi lari yang sudah diselenggarakan di tahun keduanya itu. Ia berharap penyelenggaraan acara tersebut bisa menonjolkan nama besar Solo ke depan.
"Saya harap di tahun ketiga nanti namanya bisa Solo Run atau Solo Marathon biar Solo makin dikenal. Harapannya event ini bisa berkesinambungan agar dampak penyelenggaraannya makin bisa dirasakan masyarakat," katanya.
Sementara itu, lomba tersebut mengambil start dari Stadion Manahan Solo sekitar pukul 05.30 WIB. Para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada beberapa yang berasal dari mancanegara.
Mereka dibagi dalam berbagai kategori lari yakni 5 K, 10 K, dan 21 K. Yang menarik, para peserta melintasi dua jembatan layang yang ada di Kota Solo, yakni Overpass Manahan dan Fly Over Purwosari. Rute melintasi dua jembatan layang itu memberikan tantangan lebih bagi para peserta di setiap kategori.
"Menurut saya sangat keren. Ada beberapa tantangan karena tidak hanya datar tapi juga lewat tanjakan," katanya.
Project Director acara Julvyano Nanda mengatakan sengaja mengambil rute-rute yang menjadi ikon Kota Solo, di antaranya Pura Mangkunegaran, Sriwedari, Lodji Gandrung, dan Pasar Gede.
"Tahun ini ada banyak pelari dari luar negeri, di antaranya dari Perancis, Kenya, Spanyol, dan China," katanya.
Terkait dengan penyelenggaraan acara tersebut, Direktur Utama PT SHA Solo Arya Hidayat Adisena mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam mendukung pelaksanaan SHA Run baik di tahun 2023 maupun 2024 ini.
Ia berharap kegiatan tersebut bisa mendongkrak wisata olahraga yang ada di Solo.
"Alhamdulillah dari tahun ke tahun juga ada nilai positifnya bagi UMKM dan pariwisata di kota Solo," katanya.