Semarang (ANTARA) - Arya Septiadi Bayu Agung dan Luthfi Mala’il Khusna, sepasang suami istri yang membangun sebuah brand special dress dengan nama LYF. Latar belakang desainer pada sang istri dan teknik sipil pada sang suami, keduanya memulai perjalanan bisnis mode ini sejak tahun 2018.
Keduanya melihat peluang pasar dari jarangnya brand yang menyiapkan baju siap pakai untuk acara resmi atau gaun pesta. Hal ini ditangkap Arya untuk mencoba berbisnis di bidang fashion special dress. Ia kemudian membuka store di Jl. K.H. Dalhar Gg. Santren III, Santre, Gunungpring, Kec. Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56415 yang sekaligus melayani pemesanan secara online.
LYF tidak hanya menjual dress tetapi juga gaun syar’i, kebaya, outer, kemeja, baju untuk anak-anak, hijab serta aksesoris tentunya dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang premium.
“Kebetulan untuk beberapa brand di Indonesia itu masih jarang banget menyiapkan dress siap pakai untuk pesta atau acara penting, jadi kita masuk di segmen itu. Biasanya kalau mau buat dress pesta harus datang ke penjahit, harus custom sendiri, nah di sini kita menyiapkan untuk dress siap pakai dengan request custom size, plus kami siapkan desain yang cocok untuk bentuk tubuh masing-masing pelanggan,” jelasnya.
Meskipun memiliki beberapa stok baju yang bisa dipilih oleh para customer, namun Arya menyampaikan bahwa sistem yang dipakai untuk pemesanan adalah Pre-Order. Lebih lanjut Ia menambahkan LYF menyediakan banyak desain baju yang bisa dipilih. Hal ini karena dalam seminggu LYF bisa meluncurkan produk hingga empat desain.
Memahami produk fashion LYF lebih condong ke arah pakaian khusus acara formal, Arya membagikan beberapa strategi marketing yang telah berhasil Ia terapkan. Salah satu kunci kesuksesannya adalah memanfaatkan platform Instagram secara maksimal. Dengan jumlah followers mencapai 2,3 juta, akun @lyf.official membuktikan efektivitas strategi beriklan dan mengikuti tren konten terkini.
“Rata-rata kami cocokin nih sama beberapa momentum di Indonesia setiap bulannya. Umpamanya nih dari Januari, oh Januari itu bulan nikahan, kita buat kontennya tentang nikahan. Februari biasanya tentang wisuda jadi kita kontennya tentang wisuda, dan seterusnya,” katanya dalam program podcast Cerita Joni yang ditayangkan di Youtube JNE ID (https://bit.ly/LYFOfficial). Cerita Joni merupakan program podcast yang diproduksi oleh JNE. Podcast ini bercerita tentang kisah-kisah inspiratif para entrepreneur dan UMKM di Indonesia.
Produk fashion yang diproduksi oleh LYF kini telah terkirim ke berbagai wilayah di Indonesia dan juga luar negeri. Untuk pengiriman ke luar negeri, beberapa negara yang menjadi customer di antaranya adalah Malaysia, Singapura, India, dan Taiwan. Dalam sehari tak kurang 200-500 pesanan Ia kirimkan kepada pelanggan.
Salah satu pengalaman paling menantang bagi Arya adalah ketika ada pelanggan dari Bekasi yang memesan gaun wisuda secara mendadak, sehari sebelum acara dan karena tidak ingin mengecewakan pelanggan akhirnya Arya menghubungi pihak ekspedisi yaitu JNE untuk langsung mengirimkan dress tersebut dengan layanan YES. Akhirnya dress itupun sampai di Bekasi tepat pada waktunya.
Lebih lanjut Arya juga menceritakan tentang program hemat ongkir dari JNE untuk pengiriman di seluruh Indonesia. “Saat ini kita ada gratis ongkir ke seluruh Indonesia, pembeli cukup pesan lewat website atau WhatsApp LYF, dan otomatis akan mendapatkan promo hemat ongkir oleh JNE.” jelas Arya.
Dalam perjalanannya mengeluti bisnis fashion, Arya bercerita terdapat berbagai tantangan yang dihadapi beberapa di antaranya adalah perkembangan fashion yang sangat dinamis sehingga dibutuhkan penyesuaian dalam hal pembuatan content marketing agar sesuai dengan audiens yang dituju.
Bambang Kristiady, Branch Manager JNE Magelang menyampaikan dukungannya terhadap LYF sebagai brand lokal yang mendunia.
:Program hemat ongkir ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami terhadap brand lokal agar dapat makin dikenal diseluruh negeri, sejalan dengan tagline Connecting Happiness, JNE terus berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan pasar, kami berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya bagi UMKM dalam mencapai kesuksesan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Bambang.
Keduanya melihat peluang pasar dari jarangnya brand yang menyiapkan baju siap pakai untuk acara resmi atau gaun pesta. Hal ini ditangkap Arya untuk mencoba berbisnis di bidang fashion special dress. Ia kemudian membuka store di Jl. K.H. Dalhar Gg. Santren III, Santre, Gunungpring, Kec. Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56415 yang sekaligus melayani pemesanan secara online.
LYF tidak hanya menjual dress tetapi juga gaun syar’i, kebaya, outer, kemeja, baju untuk anak-anak, hijab serta aksesoris tentunya dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang premium.
“Kebetulan untuk beberapa brand di Indonesia itu masih jarang banget menyiapkan dress siap pakai untuk pesta atau acara penting, jadi kita masuk di segmen itu. Biasanya kalau mau buat dress pesta harus datang ke penjahit, harus custom sendiri, nah di sini kita menyiapkan untuk dress siap pakai dengan request custom size, plus kami siapkan desain yang cocok untuk bentuk tubuh masing-masing pelanggan,” jelasnya.
Meskipun memiliki beberapa stok baju yang bisa dipilih oleh para customer, namun Arya menyampaikan bahwa sistem yang dipakai untuk pemesanan adalah Pre-Order. Lebih lanjut Ia menambahkan LYF menyediakan banyak desain baju yang bisa dipilih. Hal ini karena dalam seminggu LYF bisa meluncurkan produk hingga empat desain.
Memahami produk fashion LYF lebih condong ke arah pakaian khusus acara formal, Arya membagikan beberapa strategi marketing yang telah berhasil Ia terapkan. Salah satu kunci kesuksesannya adalah memanfaatkan platform Instagram secara maksimal. Dengan jumlah followers mencapai 2,3 juta, akun @lyf.official membuktikan efektivitas strategi beriklan dan mengikuti tren konten terkini.
“Rata-rata kami cocokin nih sama beberapa momentum di Indonesia setiap bulannya. Umpamanya nih dari Januari, oh Januari itu bulan nikahan, kita buat kontennya tentang nikahan. Februari biasanya tentang wisuda jadi kita kontennya tentang wisuda, dan seterusnya,” katanya dalam program podcast Cerita Joni yang ditayangkan di Youtube JNE ID (https://bit.ly/LYFOfficial). Cerita Joni merupakan program podcast yang diproduksi oleh JNE. Podcast ini bercerita tentang kisah-kisah inspiratif para entrepreneur dan UMKM di Indonesia.
Produk fashion yang diproduksi oleh LYF kini telah terkirim ke berbagai wilayah di Indonesia dan juga luar negeri. Untuk pengiriman ke luar negeri, beberapa negara yang menjadi customer di antaranya adalah Malaysia, Singapura, India, dan Taiwan. Dalam sehari tak kurang 200-500 pesanan Ia kirimkan kepada pelanggan.
Salah satu pengalaman paling menantang bagi Arya adalah ketika ada pelanggan dari Bekasi yang memesan gaun wisuda secara mendadak, sehari sebelum acara dan karena tidak ingin mengecewakan pelanggan akhirnya Arya menghubungi pihak ekspedisi yaitu JNE untuk langsung mengirimkan dress tersebut dengan layanan YES. Akhirnya dress itupun sampai di Bekasi tepat pada waktunya.
Lebih lanjut Arya juga menceritakan tentang program hemat ongkir dari JNE untuk pengiriman di seluruh Indonesia. “Saat ini kita ada gratis ongkir ke seluruh Indonesia, pembeli cukup pesan lewat website atau WhatsApp LYF, dan otomatis akan mendapatkan promo hemat ongkir oleh JNE.” jelas Arya.
Dalam perjalanannya mengeluti bisnis fashion, Arya bercerita terdapat berbagai tantangan yang dihadapi beberapa di antaranya adalah perkembangan fashion yang sangat dinamis sehingga dibutuhkan penyesuaian dalam hal pembuatan content marketing agar sesuai dengan audiens yang dituju.
Bambang Kristiady, Branch Manager JNE Magelang menyampaikan dukungannya terhadap LYF sebagai brand lokal yang mendunia.
:Program hemat ongkir ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami terhadap brand lokal agar dapat makin dikenal diseluruh negeri, sejalan dengan tagline Connecting Happiness, JNE terus berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan pasar, kami berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya bagi UMKM dalam mencapai kesuksesan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Bambang.