Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan Uni Emirat Arab (UEA) menjajaki kerja sama dalam pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang untuk mendukung aktivitas ekspor impor produk dari Jawa Tengah serta penunjang bagi kawasan industri yang ada.
Hal itu terungkap saat Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menerima kunjungan dari Duta Besar UEA Abdulla Salem Obaid di Semarang, Kamis, dalam rangka peningkatan kerja sama dan investasi di Jawa Tengah.
Sejumlah poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain, kerja sama pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, serta peluang kerja sama dalam bidang pendidikan dan teknologi, ketahanan pangan, ekonomi, energi baru terbarukan, dan infrastruktur.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Mr Abdulla Saleh yang datang ke sini dalam rangka kunjungan kerja dan menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," kata Nana.
Nana menjelaskan upaya peningkatan dan perluasan infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang memang menjadi salah satu bahasan, sebab infrastruktur di pelabuhan tersebut tergolong sudah lama dan perlu pembaruan.
"Tujuannya untuk mendukung aktivitas ekspor impor produk dari Jawa Tengah serta penunjang bagi kawasan industri yang ada. Ada rencana ke depan untuk memberikan bantuan dan investasi terkait pelabuhan," kata Nana.
Nana menambahkan kerja sama antara Uni Emirat Arab dengan Indonesia khususnya Jawa Tengah sudah berlangsung lama terutama dalam bidang ekonomi. Setidaknya ada lima produk Jawa Tengah yang sudah diekspor ke Uni Emirat Arab pada periode Januari-Juni 2023-2024 di antaranya, alas kaki, pakaian jadi bukan rajutan, barang-barang rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta barang-barang dari kulit.
Selain itu juga ada barang ekspor yang potensial untuk pasar Uni Emirat Arab antara lain, kain perca, lemak dan minyak hewan/nabati, daging dan ikan olahan, ikan dan udang, payung, tembakau, sabun dan pembersih, hasil karya seni, jerami atau bahan anyaman, kopi, teh, dan rempah-rempah.
Di bidang infrastruktur, Uni Emirat Arab juga memberikan bantuan pembangunan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo dan Rumah Sakit Jantung di Solo. Khusus rumah sakit jantung rencananya diresmikan pada Oktober 2024.
"Tadi juga dibahas peluang investasi beberapa bidang lain seperti infrastruktur, pendidikan digital, juga masalah energi baru terbarukan. Kami berterima kasih dan menyambut baik. Kami akan terus tingkatkan komunikasi dengan Kedutaan Uni Emirat Arab di Indonesia," jelas Nana.
Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid mengaku senang dan terhormat bisa bertemu langsung dengan Pj Gubernur Jawa Tengah yang pada pertemuan kali ini fokus membahas kerja sama peningkatan pelabuhan.
"Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng," kata Abdulla yang sudah melihat langsung kondisi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Ia menilai, masih banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan dengan Pemprov Jateng seperti kolaborasi bidang pendidikan digital, ekonomi digital, program ketahanan pangan, pendidikan pejabat pemerintahan, dan infrastruktur.
"Kami menunggu proposal dari Pemprov Jateng untuk beberapa bidang itu," tutup Abdulla.
Hal itu terungkap saat Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menerima kunjungan dari Duta Besar UEA Abdulla Salem Obaid di Semarang, Kamis, dalam rangka peningkatan kerja sama dan investasi di Jawa Tengah.
Sejumlah poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain, kerja sama pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, serta peluang kerja sama dalam bidang pendidikan dan teknologi, ketahanan pangan, ekonomi, energi baru terbarukan, dan infrastruktur.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Mr Abdulla Saleh yang datang ke sini dalam rangka kunjungan kerja dan menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," kata Nana.
Nana menjelaskan upaya peningkatan dan perluasan infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang memang menjadi salah satu bahasan, sebab infrastruktur di pelabuhan tersebut tergolong sudah lama dan perlu pembaruan.
"Tujuannya untuk mendukung aktivitas ekspor impor produk dari Jawa Tengah serta penunjang bagi kawasan industri yang ada. Ada rencana ke depan untuk memberikan bantuan dan investasi terkait pelabuhan," kata Nana.
Nana menambahkan kerja sama antara Uni Emirat Arab dengan Indonesia khususnya Jawa Tengah sudah berlangsung lama terutama dalam bidang ekonomi. Setidaknya ada lima produk Jawa Tengah yang sudah diekspor ke Uni Emirat Arab pada periode Januari-Juni 2023-2024 di antaranya, alas kaki, pakaian jadi bukan rajutan, barang-barang rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta barang-barang dari kulit.
Selain itu juga ada barang ekspor yang potensial untuk pasar Uni Emirat Arab antara lain, kain perca, lemak dan minyak hewan/nabati, daging dan ikan olahan, ikan dan udang, payung, tembakau, sabun dan pembersih, hasil karya seni, jerami atau bahan anyaman, kopi, teh, dan rempah-rempah.
Di bidang infrastruktur, Uni Emirat Arab juga memberikan bantuan pembangunan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo dan Rumah Sakit Jantung di Solo. Khusus rumah sakit jantung rencananya diresmikan pada Oktober 2024.
"Tadi juga dibahas peluang investasi beberapa bidang lain seperti infrastruktur, pendidikan digital, juga masalah energi baru terbarukan. Kami berterima kasih dan menyambut baik. Kami akan terus tingkatkan komunikasi dengan Kedutaan Uni Emirat Arab di Indonesia," jelas Nana.
Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid mengaku senang dan terhormat bisa bertemu langsung dengan Pj Gubernur Jawa Tengah yang pada pertemuan kali ini fokus membahas kerja sama peningkatan pelabuhan.
"Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng," kata Abdulla yang sudah melihat langsung kondisi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Ia menilai, masih banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan dengan Pemprov Jateng seperti kolaborasi bidang pendidikan digital, ekonomi digital, program ketahanan pangan, pendidikan pejabat pemerintahan, dan infrastruktur.
"Kami menunggu proposal dari Pemprov Jateng untuk beberapa bidang itu," tutup Abdulla.