Solo (ANTARA) - Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah-’Aisyiyah (KKNMAs) 2024 berkomitmen menggarap potensi ekonomi lokal baik dari sisi produk maupun pemasaran.
Ketua Panitia Lokal KKNMAs Prof Kuswaji Dwi Priyono pada seminar nasional bertajuk Muhammadiyah-Aisyiyah Membangun Indonesia dari Desa di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan selama KKN para mahasiswa melakukan sejumlah kegiatan, salah satunya dengan mengoptimalkan sumber daya alam lokal.
Ia mengatakan salah satu yang dilakukan adalah memproduksi makanan yang berbahan baku lokal, salah satunya keripik dan nugget dari daun kelor.
Selain membuat produk, dikatakannya, para mahasiswa juga memberikan pendampingan dari sisi pemasaran. Harapannya, pasar produk lokal dari Karanganyar dan Sukoharjo bisa lebih luas.
"Seperti di Trangsan itu bagus sekali, adik-adik mahasiswa membuat e-katalog yang berisi produk-produk dari para pengrajin lokal," katanya.
Sebagai penutupan usai mengikuti KKN selama 40 hari, para mahasiswa diminta untuk memamerkan hasil kerja mereka, salah satunya melalui penyelenggaraan ekspo. Untuk kali ini, ekspo memamerkan karya para mahasiswa yang melakukan KKN di Kabupaten Karanganyar.
"Ekspo inovasi UMKM, sesuai tema UMKM unggul stunting menurun, yakni berkreasi mendampingi UMKM. Mereka harus bertanggung jawab dan memamerkan ke masyarakat," katanya.
Ia mengatakan mengingat medan di lokasi KKN di Karanganyar cukup ekstrem, yakni di Jumapolo maka ekspo diselenggarakan di Edutorium UMS.
Selain ekspo, dikatakannya, diselenggarakan pula seminar nasional hasil pengabdian masyarakat.
"Kalau luaran bertanggung jawab fisik secara ekspo, kalau publikasi melalui seminar. Kalau makalah layak diterbitkan di jurnal maka akan diterbitkan di jurnal," katanya.
Sementara itu, KKNMAs 2024 diikuti 1.310 mahasiswa dari 47 perguruan tinggi. Sebelumnya, mereka tersebar di 77 desa di Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar.*
Baca juga: Ahmad Luthfi - Taj Yasin silaturahmi ke Muhammadiyah Jateng
Ketua Panitia Lokal KKNMAs Prof Kuswaji Dwi Priyono pada seminar nasional bertajuk Muhammadiyah-Aisyiyah Membangun Indonesia dari Desa di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan selama KKN para mahasiswa melakukan sejumlah kegiatan, salah satunya dengan mengoptimalkan sumber daya alam lokal.
Ia mengatakan salah satu yang dilakukan adalah memproduksi makanan yang berbahan baku lokal, salah satunya keripik dan nugget dari daun kelor.
Selain membuat produk, dikatakannya, para mahasiswa juga memberikan pendampingan dari sisi pemasaran. Harapannya, pasar produk lokal dari Karanganyar dan Sukoharjo bisa lebih luas.
"Seperti di Trangsan itu bagus sekali, adik-adik mahasiswa membuat e-katalog yang berisi produk-produk dari para pengrajin lokal," katanya.
Sebagai penutupan usai mengikuti KKN selama 40 hari, para mahasiswa diminta untuk memamerkan hasil kerja mereka, salah satunya melalui penyelenggaraan ekspo. Untuk kali ini, ekspo memamerkan karya para mahasiswa yang melakukan KKN di Kabupaten Karanganyar.
"Ekspo inovasi UMKM, sesuai tema UMKM unggul stunting menurun, yakni berkreasi mendampingi UMKM. Mereka harus bertanggung jawab dan memamerkan ke masyarakat," katanya.
Ia mengatakan mengingat medan di lokasi KKN di Karanganyar cukup ekstrem, yakni di Jumapolo maka ekspo diselenggarakan di Edutorium UMS.
Selain ekspo, dikatakannya, diselenggarakan pula seminar nasional hasil pengabdian masyarakat.
"Kalau luaran bertanggung jawab fisik secara ekspo, kalau publikasi melalui seminar. Kalau makalah layak diterbitkan di jurnal maka akan diterbitkan di jurnal," katanya.
Sementara itu, KKNMAs 2024 diikuti 1.310 mahasiswa dari 47 perguruan tinggi. Sebelumnya, mereka tersebar di 77 desa di Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar.*
Baca juga: Ahmad Luthfi - Taj Yasin silaturahmi ke Muhammadiyah Jateng