Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, mulai mendistribusikan air bersih untuk warga di tujuh kecamatan yang sebagian wilayahnya terdampak kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Selasa, mengatakan saat ini pihaknya berusaha bertindak cepat dengan menyalurkan air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
"Krisis air bersih yang terjadi di Batang telah menimpa pada 1.994 keluarga atau 4.758 jiwa. Oleh karena itu mulai hari ini kami bersama pemangku kepentingan lainnya menyalurkan air bersih ke salah satu yang terdampak kekeringan yakni Desa Candi," katanya.
Didampingi Kepala Bidang Kegawatdaruratan dan Logistik Moh Fajri, ia mengatakan musim kemarau yang panjang menyebabkan kekeringan dan krisis air bersih di beberapa wilayah.
Saat ini, kata dia, ada tujuh kecamatan yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih yaitu Kecamatan Batang, Limpung, Wonotunggal, Bandar, Kandeman, Subah, dan Warungasem.
"Bantuan kekeringan ini dibantu oleh BNPB melalui provinsi yang merujuk terbitnya SK Bupati tentang Posko Siaga Bencana Kekeringan dan Kebakaran, berupa toren serta instalasinya," kata Ulul Azmi.
Bantuan BNPB tersebut seperti lima mesin pompa ukuran besar dan tujuh ukuran kecil, 200 unit selang pemadam kebakaran dengan konektor, serta penyaluran tangki air bersih berkapasitas lima ribu liter.
Menurut dia, pihaknya kini semakin intens memasok air bersih ke kecamatan yang sedang mengalami kekeringan.
"Sampai hari ini terhitung untuk penyaluran air bersih sudah 10 kali dan ditambah ada satu penyaluran di Desa Candi. Jika dihitung, volume air yang didistribusikan sudah mencapai 55 ribu liter air," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Selasa, mengatakan saat ini pihaknya berusaha bertindak cepat dengan menyalurkan air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
"Krisis air bersih yang terjadi di Batang telah menimpa pada 1.994 keluarga atau 4.758 jiwa. Oleh karena itu mulai hari ini kami bersama pemangku kepentingan lainnya menyalurkan air bersih ke salah satu yang terdampak kekeringan yakni Desa Candi," katanya.
Didampingi Kepala Bidang Kegawatdaruratan dan Logistik Moh Fajri, ia mengatakan musim kemarau yang panjang menyebabkan kekeringan dan krisis air bersih di beberapa wilayah.
Saat ini, kata dia, ada tujuh kecamatan yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih yaitu Kecamatan Batang, Limpung, Wonotunggal, Bandar, Kandeman, Subah, dan Warungasem.
"Bantuan kekeringan ini dibantu oleh BNPB melalui provinsi yang merujuk terbitnya SK Bupati tentang Posko Siaga Bencana Kekeringan dan Kebakaran, berupa toren serta instalasinya," kata Ulul Azmi.
Bantuan BNPB tersebut seperti lima mesin pompa ukuran besar dan tujuh ukuran kecil, 200 unit selang pemadam kebakaran dengan konektor, serta penyaluran tangki air bersih berkapasitas lima ribu liter.
Menurut dia, pihaknya kini semakin intens memasok air bersih ke kecamatan yang sedang mengalami kekeringan.
"Sampai hari ini terhitung untuk penyaluran air bersih sudah 10 kali dan ditambah ada satu penyaluran di Desa Candi. Jika dihitung, volume air yang didistribusikan sudah mencapai 55 ribu liter air," katanya.