Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, menggalakkan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) untuk mewadahi anak putus sekolah dan anak inklusi sebagai upaya meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa sebagai bentuk komitmen pihaknya membangun gedung SKB di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Pekalongan Selatan.
"Semula kegiatan SKB harus meminjam tempat di SD Negeri Keputran 04, tetapi kini sudah dapat menempati gedung baru yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto," katanya.
Ia menyampaikan rasa syukur atas perjuangan dan perjalanan untuk mewujudkan sanggar kegiatan belajar tersebut.
"Masyarakat pun merespon baik dengan adanya sanggar kegiatan belajar untuk anak inklusi yang tidak tertampung di sekolah luar biasa. Demikian pula anak putus sekolah dibekali berbagai keterampilan di sini," katanya.
Menurut Afzan Arslan, sanggar kegiatan belajar mengalami perkembangan luar biasa dari tahun ke tahun, bahkan saat ini jumlah muridnya sudah mencapai 270 orang.
"Tempat di sini untuk SKB masih luas. Akan tetapi, tentunya perlu dukungan lagi untuk penambahan ruang kelas dan juga fasilitasnya," kata Afzan Arslan.
Kepala Sanggar Kegiatan Belajar Kota Pekalongan Bonari menyampaikan rasa syukur dengan diluncurkan gedung SKB.
"Kami berharap SKB terus berkembang dan bermanfaat untuk masyarakat. Kelas di SKB ini dibagi shift untuk lagi, ada kelas inklusi. Sedangkan siang hingga sore untuk kejar paket A, B, dan C," katanya.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa sebagai bentuk komitmen pihaknya membangun gedung SKB di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Pekalongan Selatan.
"Semula kegiatan SKB harus meminjam tempat di SD Negeri Keputran 04, tetapi kini sudah dapat menempati gedung baru yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto," katanya.
Ia menyampaikan rasa syukur atas perjuangan dan perjalanan untuk mewujudkan sanggar kegiatan belajar tersebut.
"Masyarakat pun merespon baik dengan adanya sanggar kegiatan belajar untuk anak inklusi yang tidak tertampung di sekolah luar biasa. Demikian pula anak putus sekolah dibekali berbagai keterampilan di sini," katanya.
Menurut Afzan Arslan, sanggar kegiatan belajar mengalami perkembangan luar biasa dari tahun ke tahun, bahkan saat ini jumlah muridnya sudah mencapai 270 orang.
"Tempat di sini untuk SKB masih luas. Akan tetapi, tentunya perlu dukungan lagi untuk penambahan ruang kelas dan juga fasilitasnya," kata Afzan Arslan.
Kepala Sanggar Kegiatan Belajar Kota Pekalongan Bonari menyampaikan rasa syukur dengan diluncurkan gedung SKB.
"Kami berharap SKB terus berkembang dan bermanfaat untuk masyarakat. Kelas di SKB ini dibagi shift untuk lagi, ada kelas inklusi. Sedangkan siang hingga sore untuk kejar paket A, B, dan C," katanya.