Banda Aceh (ANTARA) - Pertandingan cabang olahraga gantole pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara yang dimulai Senin, khususnya untuk nomor lintas alam sempat terkendala kondisi angin yang bertiup kencang.
Technical Delegate Cabang Olahraga Gantole PON XXI Arif Eko Wahyudi, di Aceh, Senin, mengatakan kondisi angin siang hari itu memang cukup kencang.
Pertandingan cabang olahraga gantole pada PON Aceh-Sumut digelar di Bandar Udara Rembele, Takengon, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Ia menyebutkan kecepatan angin ketika itu berkisar 23-24 kilometer per jam, sementara kecepatan ideal untuk bisa terbang dibatasi 15 km per jam.
Kondisi tersebut mengakibatkan para atlet yang akan berlomba pada nomor lintas alam baru bisa menerbangkan gantole hampir pukul 14.00 WIB, sembari menunggu kondisi angin memungkinkan.
Namun, kata dia, seluruh atlet gantole nomor lintas alam yang berjumlah 14 orang akhirnya bisa menerbangkan gantole hingga pertandingan ditutup pukul 15.20 WIB.
Baik untuk nomor lintas alam kelas A maupun beregu kelas A, kata dia, sudah bisa menyelesaikan satu "round" sehingga masih kurang satu "round".
Arif menjelaskan bahwa cabang olahraga gantole di PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan delapan nomor, yakni ketepatan mendarat (KTM) kelas A dan B, lintas alam atau cross country (XC) kelas A dan B.
Kemudian, nomor XC beregu kelas A dan B, serta nomor pertandingan durasi kelas A dan B.
Cabang olahraga gantole di PON Aceh-Sumut diikuti oleh 43 atlet yang berasal dari 15 provinsi, yakni Aceh, Sumut, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Kemudian, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Technical Delegate Cabang Olahraga Gantole PON XXI Arif Eko Wahyudi, di Aceh, Senin, mengatakan kondisi angin siang hari itu memang cukup kencang.
Pertandingan cabang olahraga gantole pada PON Aceh-Sumut digelar di Bandar Udara Rembele, Takengon, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Ia menyebutkan kecepatan angin ketika itu berkisar 23-24 kilometer per jam, sementara kecepatan ideal untuk bisa terbang dibatasi 15 km per jam.
Kondisi tersebut mengakibatkan para atlet yang akan berlomba pada nomor lintas alam baru bisa menerbangkan gantole hampir pukul 14.00 WIB, sembari menunggu kondisi angin memungkinkan.
Namun, kata dia, seluruh atlet gantole nomor lintas alam yang berjumlah 14 orang akhirnya bisa menerbangkan gantole hingga pertandingan ditutup pukul 15.20 WIB.
Baik untuk nomor lintas alam kelas A maupun beregu kelas A, kata dia, sudah bisa menyelesaikan satu "round" sehingga masih kurang satu "round".
Arif menjelaskan bahwa cabang olahraga gantole di PON XXI Aceh-Sumut mempertandingkan delapan nomor, yakni ketepatan mendarat (KTM) kelas A dan B, lintas alam atau cross country (XC) kelas A dan B.
Kemudian, nomor XC beregu kelas A dan B, serta nomor pertandingan durasi kelas A dan B.
Cabang olahraga gantole di PON Aceh-Sumut diikuti oleh 43 atlet yang berasal dari 15 provinsi, yakni Aceh, Sumut, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Kemudian, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.