Semarang (ANTARA) - Sebanyak 32 mahasiswa asing dari 17 negara diterima di Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada tahun akademik 2024/2025 setelah melalui serangkaian seleksi.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Bisnis, dan Hubungan Internasional Unnes Prof Nur Qudus, di Semarang, Rabu, mengungkapkan bahwa kedatangan mahasiswa internasional tersebut merupakan kebanggaan bagi Unnes.
"Mereka berhasil lolos melalui berbagai skema seleksi, yaitu Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), Darmasiswa, Unnes Scholarship, dan seleksi mandiri," ujarnya.
Mahasiswa internasional tersebut berasal dari berbagai negara, antara lain Uzbekistan, Polandia, Pakistan, Timor Leste, Ghana, Nigeria, Vietnam, Mozambik, Mesir, Kyrgiztan, India, Sudan Selatan, Myanmar, Thailand, Papua Nugini, China, dan Turkmenistan.
Baca juga: Sembilan mahasiswa Unnes lolos beasiswa di delapan negara
Menurut dia, mereka akan belajar di berbagai program studi (prodi), baik sarjana (S1) maupun magister (S2).
Prodi yang dipilih, antara lain Akuntansi, Manajemen, Ilmu Hukum, Kesehatan Masyarakat, Pendidikan Bahasa Inggria, Teknik Informatika, Pendidikan Ekonomi, dan Pendidikan IPS.
Ia berharap mahasiswa asing tersebut bisa fokus untuk menimba ilmu dengan sungguh-sungguh selama di Unnes.
Guru besar Fakultas Teknik Unnes tersebut juga meminta para mahasiswa untuk disiplin dengan mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
"Saya harap semua mahasiswa disiplin sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu dan dengan nilai yang memuaskan. Ketika lulus, Anda akan membanggakan negara dengan ilmu yang dimiliki," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Internasional Unnes Luluk April Farida mengungkapkan bahwa mahasiswa asing telah mengikuti seleksi yang ketat.
"Mahasiswa yang diterima adalah mahasiswa yang telah mengikuti seleksi ketat, baik yang dilakukan oleh Kemendikbudristek maupun oleh Unnes. Mereka menunjukkan tekad dan komitmen kuat untuk belajar,” katanya.
Penerimaan mahasiswa internasional, kata dia, merupakan salah satu upaya Unnes untuk mewujudkan visi menjadi universitas berkelas dunia.
Baca juga: Unnes jaring 1.259 mahasiswa lewat seleksi mandiri gelombang kedua
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Bisnis, dan Hubungan Internasional Unnes Prof Nur Qudus, di Semarang, Rabu, mengungkapkan bahwa kedatangan mahasiswa internasional tersebut merupakan kebanggaan bagi Unnes.
"Mereka berhasil lolos melalui berbagai skema seleksi, yaitu Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), Darmasiswa, Unnes Scholarship, dan seleksi mandiri," ujarnya.
Mahasiswa internasional tersebut berasal dari berbagai negara, antara lain Uzbekistan, Polandia, Pakistan, Timor Leste, Ghana, Nigeria, Vietnam, Mozambik, Mesir, Kyrgiztan, India, Sudan Selatan, Myanmar, Thailand, Papua Nugini, China, dan Turkmenistan.
Baca juga: Sembilan mahasiswa Unnes lolos beasiswa di delapan negara
Menurut dia, mereka akan belajar di berbagai program studi (prodi), baik sarjana (S1) maupun magister (S2).
Prodi yang dipilih, antara lain Akuntansi, Manajemen, Ilmu Hukum, Kesehatan Masyarakat, Pendidikan Bahasa Inggria, Teknik Informatika, Pendidikan Ekonomi, dan Pendidikan IPS.
Ia berharap mahasiswa asing tersebut bisa fokus untuk menimba ilmu dengan sungguh-sungguh selama di Unnes.
Guru besar Fakultas Teknik Unnes tersebut juga meminta para mahasiswa untuk disiplin dengan mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
"Saya harap semua mahasiswa disiplin sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu dan dengan nilai yang memuaskan. Ketika lulus, Anda akan membanggakan negara dengan ilmu yang dimiliki," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Internasional Unnes Luluk April Farida mengungkapkan bahwa mahasiswa asing telah mengikuti seleksi yang ketat.
"Mahasiswa yang diterima adalah mahasiswa yang telah mengikuti seleksi ketat, baik yang dilakukan oleh Kemendikbudristek maupun oleh Unnes. Mereka menunjukkan tekad dan komitmen kuat untuk belajar,” katanya.
Penerimaan mahasiswa internasional, kata dia, merupakan salah satu upaya Unnes untuk mewujudkan visi menjadi universitas berkelas dunia.
Baca juga: Unnes jaring 1.259 mahasiswa lewat seleksi mandiri gelombang kedua