Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memasifkan gerakan pencegahan stunting dan menekan angka kasus kematian ibu (AKI) dan anak melalui kegiatan "Ngemil Rengginang (Ngluru ibu hamil berisiko nang Pekalongan).
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan, Sabtu, mengatakan pada kegiatan itu pemkab membagikan bantuan sembako pada 100 ibu hamil dan 100 balita bermasalah gizi serta sepeda motor kepada puskesmas di daerah itu.
"Kegiatan ini merupakan bagian upaya kami untuk mencegah angka kematian ibu dan bayi, serta memantau kehamilan ibu sejak dini. Selain itu, kami juga memberikan perhatian khusus pada gizi anak-anak," katanya.
Ia mengungkapkan selama satu tahun terakhir, Pemkab telah melakukan pendataan melalui petugas penyuluh keluarga berencana dan petugas pendamping keluarga.
Data tersebut, kata dia, digunakan untuk mengklasifikasikan anak-anak yang masuk dalam golongan stunting.
"Melalui data itu, kami bisa memberikan bantuan agar tepat sasaran, terutama kepada anak-anak stunting dari keluarga tidak mampu," katanya.
Fadia mengimbau para ibu hamil agar rutin memeriksakan kandungannya di puskesmas atau rumah sakit dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan gratis yang disediakan pemerintah daerah melalui program Universal Health Coverage (UHC).
"Kepada ibu hamil, tolong periksa kandungannya secara rutin supaya bisa dipantau kondisi kesehatannya dan waspada jika ada hal yang perlu dipersiapkan saat melahirkan," katanya.*
Baca juga: Fatayat NU Jateng pantau ibu hamil cegah stunting
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan, Sabtu, mengatakan pada kegiatan itu pemkab membagikan bantuan sembako pada 100 ibu hamil dan 100 balita bermasalah gizi serta sepeda motor kepada puskesmas di daerah itu.
"Kegiatan ini merupakan bagian upaya kami untuk mencegah angka kematian ibu dan bayi, serta memantau kehamilan ibu sejak dini. Selain itu, kami juga memberikan perhatian khusus pada gizi anak-anak," katanya.
Ia mengungkapkan selama satu tahun terakhir, Pemkab telah melakukan pendataan melalui petugas penyuluh keluarga berencana dan petugas pendamping keluarga.
Data tersebut, kata dia, digunakan untuk mengklasifikasikan anak-anak yang masuk dalam golongan stunting.
"Melalui data itu, kami bisa memberikan bantuan agar tepat sasaran, terutama kepada anak-anak stunting dari keluarga tidak mampu," katanya.
Fadia mengimbau para ibu hamil agar rutin memeriksakan kandungannya di puskesmas atau rumah sakit dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan gratis yang disediakan pemerintah daerah melalui program Universal Health Coverage (UHC).
"Kepada ibu hamil, tolong periksa kandungannya secara rutin supaya bisa dipantau kondisi kesehatannya dan waspada jika ada hal yang perlu dipersiapkan saat melahirkan," katanya.*
Baca juga: Fatayat NU Jateng pantau ibu hamil cegah stunting