Semarang (ANTARA) - Ketua DPC Partai Demokrat Kota Semarang Wahyoe Winarto tetap menekankan kerja keras meski kadernya yang menjadi bakal calon Wali Kota Semarang Yoyok Sukawi di posisi teratas pada survei yang baru saja dirilis Indo Barometer.
"Saya apresiasi kemarin yang disampaikan lembaga survei Indo Barometer bahwa menempatkan Mas Yoyok di peringkat pertama, saya apresiasi," kata Liluk, sapaan akrabnya, saat konferensi pers di Posko Pemenangan Koalisi Semarang Maju, Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Diketahui bahwa Indo Barometer menyampaikan hasil surveinya dalam simulasi terbuka atau top of mind menunjukkan tingkat elektabilitas Alamsyah Satyanegara Sukawijaya (Yoyok Sukawi) mencapai 16,5 persen.
Bahkan, Yoyok unggul di atas sejumlah nama lain yang dijagokan maju pada Pilwakot Semarang 2024, termasuk petahana, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang menempati posisi kedua dengan elektabilitas 11 persen.
Setelah itu, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Ade Bhakti Ariawan (6,3 persen), Bupati Kendal Dico Ganinduto (2,8 persen), dan Krisseptiana (istri mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi) sebesar 2 persen.
Nama-nama lainnya dalam simulasi terbuka atau top of mind itu, kata dia, di bawah 2 persen, sedangkan pemilih yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebesar 56.5 persen.
Dalam survei tertutup dengan tiga nama kandidat, elektabilitas tertinggi diraih Yoyok Sukawi yang juga bos PSIS Semarang sebesar 50,3 persen.
Disusul Ita, sapaan akrab Hevearita yang juga petahana, dengan elektabilitas 16,3 persen dan Dico Ganinduto 13,0 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Liluk tidak mau lantas terlalu percaya diri karena perjalanan menuju Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024 masih panjang.
"Kami tentunya tidak terus percaya diri, perjalanan masih jauh 'kan. Kami harus juga kerja keras untuk bisa lebih baik dari survei yang ada," katanya.
Liluk mewakili Koalisi Semarang Maju yang menjagokan Yoyok Sukawi sebagai bakal calon wali kota mengatakan bahwa tetap perlu kerja keras untuk memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada).
Selain itu, kata dia, kemenangan pada pilkada tidak hanya bergantung pada figur wali kota, tetapi juga pendampingnya, wali wali kota.
"Tentu 'kan dari wakil (sosok wakil wali kota, red.) juga akan menentukan," katanya.
Sebelumnya, Yoyok Sukawi telah dideklarasikan diusung sebagai bakal calon Wali Kota Semarang oleh enam partai politik yang menamakan diri sebagai Koalisi Semarang Maju.
Enam parpol tersebut, yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai NasDem.
"Saya apresiasi kemarin yang disampaikan lembaga survei Indo Barometer bahwa menempatkan Mas Yoyok di peringkat pertama, saya apresiasi," kata Liluk, sapaan akrabnya, saat konferensi pers di Posko Pemenangan Koalisi Semarang Maju, Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Diketahui bahwa Indo Barometer menyampaikan hasil surveinya dalam simulasi terbuka atau top of mind menunjukkan tingkat elektabilitas Alamsyah Satyanegara Sukawijaya (Yoyok Sukawi) mencapai 16,5 persen.
Bahkan, Yoyok unggul di atas sejumlah nama lain yang dijagokan maju pada Pilwakot Semarang 2024, termasuk petahana, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang menempati posisi kedua dengan elektabilitas 11 persen.
Setelah itu, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Ade Bhakti Ariawan (6,3 persen), Bupati Kendal Dico Ganinduto (2,8 persen), dan Krisseptiana (istri mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi) sebesar 2 persen.
Nama-nama lainnya dalam simulasi terbuka atau top of mind itu, kata dia, di bawah 2 persen, sedangkan pemilih yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebesar 56.5 persen.
Dalam survei tertutup dengan tiga nama kandidat, elektabilitas tertinggi diraih Yoyok Sukawi yang juga bos PSIS Semarang sebesar 50,3 persen.
Disusul Ita, sapaan akrab Hevearita yang juga petahana, dengan elektabilitas 16,3 persen dan Dico Ganinduto 13,0 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Liluk tidak mau lantas terlalu percaya diri karena perjalanan menuju Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024 masih panjang.
"Kami tentunya tidak terus percaya diri, perjalanan masih jauh 'kan. Kami harus juga kerja keras untuk bisa lebih baik dari survei yang ada," katanya.
Liluk mewakili Koalisi Semarang Maju yang menjagokan Yoyok Sukawi sebagai bakal calon wali kota mengatakan bahwa tetap perlu kerja keras untuk memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada).
Selain itu, kata dia, kemenangan pada pilkada tidak hanya bergantung pada figur wali kota, tetapi juga pendampingnya, wali wali kota.
"Tentu 'kan dari wakil (sosok wakil wali kota, red.) juga akan menentukan," katanya.
Sebelumnya, Yoyok Sukawi telah dideklarasikan diusung sebagai bakal calon Wali Kota Semarang oleh enam partai politik yang menamakan diri sebagai Koalisi Semarang Maju.
Enam parpol tersebut, yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai NasDem.