Pemalang (ANTARA) - Kepolisian Resor Pemalang, Jawa Tengah, bersama TNI, Perhutani, dan ratusan pengendara sepeda motor menyelenggarakan kegiatan trabas kamtibmas di kawasan hutan Desa Gunung Jaya, Kecamatan Belik sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Kepolisan Resor Pemalang AKBP Eko Sunaryo di Pemalang, Ahad, mengatakan kegiatan trabas ini bertujuan memonitor situasi kamtibmas sekaligus mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di sepanjang jalur trek.
"Untuk memantau titik api di sepanjang jalur trabas sejauh 50 kilometer, kami terlebih dahulu melakukan pemantauan dari udara dengan menggunakan drone," katanya.
Menurut dia, dalam pemantauan melalui udara itu, petugas menemukan satu titik api yang diduga berasal dari pembakaran sisa hasil pertanian oleh masyarakat setempat.
Setelah diketahui lokasinya, kata dia, petugas gabungan terdiri atas Polri, TNI, petugas Perhutani mendatangi titik api untuk dilakukan pemadaman api.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran di kawasan hutan untuk membuka lahan baru.
"Dengan adanya antisipasi yang telah dilakukan, kami berharap tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan di daerah ini pada saat memasuki musim kemarau," katanya.
Ia mengatakan trabas kamtibmas adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka menjaga dan mencegah potensi gangguan kamtibmas (cooling system) untuk mewujudkan Pilkada 2024 yang aman dan damai.
"Harapannya, dapat terwujud kondisi di daerah yang aman dan damai, serta masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan nyaman dan gayeng," katanya.
Pada penyelenggaraan kegiatan trabas kamtibmas, Polres Pemalang juga membuka pasar murah dan pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar di Desa Gunung Jaya.*
Baca juga: BPBD Banyumas ingatkan warga tidak bakar sampah di hutan dan lahan
Kepala Kepolisan Resor Pemalang AKBP Eko Sunaryo di Pemalang, Ahad, mengatakan kegiatan trabas ini bertujuan memonitor situasi kamtibmas sekaligus mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di sepanjang jalur trek.
"Untuk memantau titik api di sepanjang jalur trabas sejauh 50 kilometer, kami terlebih dahulu melakukan pemantauan dari udara dengan menggunakan drone," katanya.
Menurut dia, dalam pemantauan melalui udara itu, petugas menemukan satu titik api yang diduga berasal dari pembakaran sisa hasil pertanian oleh masyarakat setempat.
Setelah diketahui lokasinya, kata dia, petugas gabungan terdiri atas Polri, TNI, petugas Perhutani mendatangi titik api untuk dilakukan pemadaman api.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran di kawasan hutan untuk membuka lahan baru.
"Dengan adanya antisipasi yang telah dilakukan, kami berharap tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan di daerah ini pada saat memasuki musim kemarau," katanya.
Ia mengatakan trabas kamtibmas adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka menjaga dan mencegah potensi gangguan kamtibmas (cooling system) untuk mewujudkan Pilkada 2024 yang aman dan damai.
"Harapannya, dapat terwujud kondisi di daerah yang aman dan damai, serta masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan nyaman dan gayeng," katanya.
Pada penyelenggaraan kegiatan trabas kamtibmas, Polres Pemalang juga membuka pasar murah dan pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar di Desa Gunung Jaya.*
Baca juga: BPBD Banyumas ingatkan warga tidak bakar sampah di hutan dan lahan