Semarang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana meminta para penyuluh pertanian untuk terus memberikan motivasi bagi para petani guna meningkatkan produktivitas pertanian.

"Sebagai penyuluh dan pembimbing para petani,  harus mampu meningkatkan peran. Berikan penyuluhan dan pendampingan kepada petani agar hasil pertanian lebih baik," katanya, di Semarang, Jumat dalam Rakor Penambahan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Jawa Tengah.

Sebagai negara agraris, Nana mengatakan, Indonesia harus mampu mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri sehingga perlu meningkatkan produktivitas untuk mewujudkan swasembada pangan. 

"Kami harapkan bangsa Indonesia mampu untuk mencukupi pangannya, mencukupi padi yang menjadi kebutuhan pokok," katanya, di hadapan 500 penyuluh pertanian

Menurut dia, berbagai langkah telah dilakukan guna mencapai swasembada pangan, seperti meningkatkan ketersediaan air irigasi untuk percepatan olah tanah dan tanam,  pompanisasi, serta meningkatkan penambahan areal tanam (PAT) padi.

Ia mengingatkan bahwa peran penyuluh pertanian untuk menyukseskan program-program yang telah disusun sangat efektif.

Sebab, kata dia, para penyuluh pertanian adalah garis depan untuk menyosialisasikan dan membimbing para petani.

Di Jateng, kelembagaan petani dan sumber daya manusia pertanian meliputi 553 unit Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan, 3.222 orang penyuluh pertanian.

Kemudian, 272 orang penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI), m 86 orang pengawas benih tanaman, dan sekitar 66.712 kelompok tani.

"Setiap  petugas (penyuluh) diharapkan dapat mengawal 8-16 kelompok tani. Memotivasi para petani, melakukan pendampingan, menguatkan kapasitas dan monev (monitoring dan evaluasi) terkait ketersediaan sarana produksi," kata Nana.

Berdasarkan laporan realisasi PAT dalam aplikasi pelaporan Kementan per tanggal 30 Juli 2024, tambahan areal tanam padi di Jateng yang menggunakan pompanisasi telah mencapai 110.265 hektare.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024