Magelang (ANTARA) - Penjabat Bupati Magelang Sepyo Achanto meminta para tenaga pendidik meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kompetisi dalam mengajar, karena pendidik memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk generasi yang cerdas, berbudi pekerti, dan siap menghadapi masa depan.
"Dengan dedikasi dan loyalitas yang tinggi, kita akan meningkatkan citra pendidikan di Kabupaten Magelang lebih baik lagi dengan kerja sama dan komitmen kita semua, dapat mencapai semua target yang telah ditetapkan," katanya di Magelang, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut pada pengarahan dan pembinaan kepegawaian tersebut dihadiri oleh koordinator wilayah Disdikbud, pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru di Kabupaten Magelang.
Sepyo Achanto menekankan pentingnya peningkatan kedisiplinan, integritas, mental, dan moralitas sebagai pendidik, yang artinya dapat memberikan contoh bagi peserta didik dalam hal ini "Digugu Lan Ditiru"
Lebih lanjut, dia juga mengingatkan pentingnya pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah (TPPKS).
Saat ini, 95,79 persen satuan pendidikan sudah memiliki TPPKS, dan beberapa kecamatan seperti Salaman, Borobudur, Ngluwar, Sawangan, Bandongan, dan Pakis telah mencapai 100 persen pembentukan TPPKS.
"Satuan tugas ini sangat vital dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah yang didukung dengan kampanye Sekolah Ramah Anak dan Disiplin Positif dalam Kurikulum Merdeka untuk terus berkoordinasi guna mencegah tindak kekerasan dan bullying di sekolah," katanya.
Ia menuturkan dalam upaya untuk memperkuat pendidikan karakter, Pemkab Magelang mulai menerapkan lima hari sekolah pada tahun pelajaran 2024/2025, ini bukan berarti sekolah full day, tetapi merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Hal ini bertujuan untuk membentuk peserta didik yang berjiwa Pancasila dan memiliki karakter yang baik, siap menghadapi tantangan perubahan nasional dan global.
Ia berharap semua satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta, dapat menyesuaikan dan menjaga kondusivitas pelaksanaan program ini dengan memaksimalkan peran TPPKS untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, bebas dari perundungan.
Ia juga menaruh perhatian besar pada anak-anak yang berada di luar sistem pendidikan formal, yaitu Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Berisiko Putus Sekolah (ABPS). Sosialisasi dan advokasi untuk penanganan ATS dan ABPS terus dilakukan, dengan tujuan memberikan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
"Mari kita jadikan pendidikan sebagai prioritas utama, karena masa depan Kabupaten Magelang ada di tangan generasi muda kita. Dengan dukungan semua pihak, kita bisa membangun generasi yang lebih baik, cerdas, dan berkarakter" ajaknya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk tercapainya layanan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu.
"Tertanam nilai-nilai dasar ASN sesuai Core Values ASN “BerAKHLAK” yakni Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif dan tertanam kode etika norma mulia ASN serta meminimalisasi permasalahan terkait dengan kepegawaian ASN," katanya.
"Dengan dedikasi dan loyalitas yang tinggi, kita akan meningkatkan citra pendidikan di Kabupaten Magelang lebih baik lagi dengan kerja sama dan komitmen kita semua, dapat mencapai semua target yang telah ditetapkan," katanya di Magelang, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut pada pengarahan dan pembinaan kepegawaian tersebut dihadiri oleh koordinator wilayah Disdikbud, pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru di Kabupaten Magelang.
Sepyo Achanto menekankan pentingnya peningkatan kedisiplinan, integritas, mental, dan moralitas sebagai pendidik, yang artinya dapat memberikan contoh bagi peserta didik dalam hal ini "Digugu Lan Ditiru"
Lebih lanjut, dia juga mengingatkan pentingnya pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekolah (TPPKS).
Saat ini, 95,79 persen satuan pendidikan sudah memiliki TPPKS, dan beberapa kecamatan seperti Salaman, Borobudur, Ngluwar, Sawangan, Bandongan, dan Pakis telah mencapai 100 persen pembentukan TPPKS.
"Satuan tugas ini sangat vital dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah yang didukung dengan kampanye Sekolah Ramah Anak dan Disiplin Positif dalam Kurikulum Merdeka untuk terus berkoordinasi guna mencegah tindak kekerasan dan bullying di sekolah," katanya.
Ia menuturkan dalam upaya untuk memperkuat pendidikan karakter, Pemkab Magelang mulai menerapkan lima hari sekolah pada tahun pelajaran 2024/2025, ini bukan berarti sekolah full day, tetapi merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Hal ini bertujuan untuk membentuk peserta didik yang berjiwa Pancasila dan memiliki karakter yang baik, siap menghadapi tantangan perubahan nasional dan global.
Ia berharap semua satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta, dapat menyesuaikan dan menjaga kondusivitas pelaksanaan program ini dengan memaksimalkan peran TPPKS untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, bebas dari perundungan.
Ia juga menaruh perhatian besar pada anak-anak yang berada di luar sistem pendidikan formal, yaitu Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Berisiko Putus Sekolah (ABPS). Sosialisasi dan advokasi untuk penanganan ATS dan ABPS terus dilakukan, dengan tujuan memberikan kesadaran akan pentingnya pendidikan.
"Mari kita jadikan pendidikan sebagai prioritas utama, karena masa depan Kabupaten Magelang ada di tangan generasi muda kita. Dengan dukungan semua pihak, kita bisa membangun generasi yang lebih baik, cerdas, dan berkarakter" ajaknya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk tercapainya layanan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu.
"Tertanam nilai-nilai dasar ASN sesuai Core Values ASN “BerAKHLAK” yakni Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif dan tertanam kode etika norma mulia ASN serta meminimalisasi permasalahan terkait dengan kepegawaian ASN," katanya.