Solo (ANTARA) - Calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2024 Astrid Widayani menyebut pemimpin ke depan harus paham masalah yang dihadapi oleh daerah tersebut.
"Penting untuk siapapun yang akan jadi penurus mas Gibran memahami apa yang menjadi masalah di Kota Solo," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Oleh karena itu, ia memastikan siapapun pemimpin Kota Solo sudah memahami apa permasalahan dan solusi yang diberlakukan untuk pembangunan Solo yang berkelanjutan.
Terkait hal itu, ia mengklaim partai politik pendukungnya sudah mencermati kondisi tersebut.
Disinggung mengenai dinamika politik yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Solo, menurut dia merupakan hal yang wajar. Ia juga terbuka dengan posisi Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Surakarta.
"Saya murni dari kalangan profesional, majunya saya di pilkada ini karena merupakan bagian dari pengabdian saya untuk Kota Solo. Saya maju dengan semangat, apapun posisinya baik AD 1 atau AD 2 saya terbuka," katanya.
Sementara itu, belum lama ini ia bertemu dengan 15 organ relawan yang menyatakan dukungan kepadanya. Para relawan juga sudah melakukan deklarasi dukungan kepada Rektor Universitas Surakarta (Unsa) tersebut.
Organisasi relawan yang ikut dalam deklarasi bersama tersebut adalah Bolone Mbak Astrid, Bramasta, Rella, Gerdu Astrid, CWS, Janur Kuning, TSP Kuaci, Rewang Pasar, Nderek Mbak Astrid, Relawan Pedagang Ngarsopuro, Relawan Asatu, Barisan Solo Utara, Maju Menang, Laweyan Bersatu, dan Relawan Sinoman Racik.
Astrid mengatakan pertemuannya dengan para relawan juga untuk menyatukan visi membangun Kota Solo yang majemuk.
"Konsolidasi ini sebagai wujud menyatukan visi bagaimana ke depan apabila saya diberi rekomendasi dari partai politik pengusung dan dinyatakan sebagai pasangan resmi pilkada. Harapannya supaya dukungan lebih solid," katanya.
Ketua Presidium Relawan Astrid Widayani, Joko Purwono mengatakan pengumpulan para relawan tersebut merupakan bentuk konsolidasi untuk memenangkan Pilkada Solo 2024.
"Kami sudah bergerak dari Mei, mendampingi Mbak Astrid. Para relawan ini terdiri dari berbagai elemen masyarakat, selama ini mereka berjalan sendiri-sendiri lalu ini kami kumpulkan agar saling mengenal," katanya.
"Penting untuk siapapun yang akan jadi penurus mas Gibran memahami apa yang menjadi masalah di Kota Solo," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Oleh karena itu, ia memastikan siapapun pemimpin Kota Solo sudah memahami apa permasalahan dan solusi yang diberlakukan untuk pembangunan Solo yang berkelanjutan.
Terkait hal itu, ia mengklaim partai politik pendukungnya sudah mencermati kondisi tersebut.
Disinggung mengenai dinamika politik yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Solo, menurut dia merupakan hal yang wajar. Ia juga terbuka dengan posisi Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Surakarta.
"Saya murni dari kalangan profesional, majunya saya di pilkada ini karena merupakan bagian dari pengabdian saya untuk Kota Solo. Saya maju dengan semangat, apapun posisinya baik AD 1 atau AD 2 saya terbuka," katanya.
Sementara itu, belum lama ini ia bertemu dengan 15 organ relawan yang menyatakan dukungan kepadanya. Para relawan juga sudah melakukan deklarasi dukungan kepada Rektor Universitas Surakarta (Unsa) tersebut.
Organisasi relawan yang ikut dalam deklarasi bersama tersebut adalah Bolone Mbak Astrid, Bramasta, Rella, Gerdu Astrid, CWS, Janur Kuning, TSP Kuaci, Rewang Pasar, Nderek Mbak Astrid, Relawan Pedagang Ngarsopuro, Relawan Asatu, Barisan Solo Utara, Maju Menang, Laweyan Bersatu, dan Relawan Sinoman Racik.
Astrid mengatakan pertemuannya dengan para relawan juga untuk menyatukan visi membangun Kota Solo yang majemuk.
"Konsolidasi ini sebagai wujud menyatukan visi bagaimana ke depan apabila saya diberi rekomendasi dari partai politik pengusung dan dinyatakan sebagai pasangan resmi pilkada. Harapannya supaya dukungan lebih solid," katanya.
Ketua Presidium Relawan Astrid Widayani, Joko Purwono mengatakan pengumpulan para relawan tersebut merupakan bentuk konsolidasi untuk memenangkan Pilkada Solo 2024.
"Kami sudah bergerak dari Mei, mendampingi Mbak Astrid. Para relawan ini terdiri dari berbagai elemen masyarakat, selama ini mereka berjalan sendiri-sendiri lalu ini kami kumpulkan agar saling mengenal," katanya.