Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengajak seluruh komunitas pengemudi ojek daring atau ojol di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membentuk organisasi resmi atau berbadan hukum agar mudah dalam melakukan berbagai kegiatan.
"Jambore ojol ini tentunya sangat bagus. Kita mengapresiasi dan saya senang sekali, hari ini diundang," kata Pj Bupati usai menghadiri Jambore Ojol Banyumas di Taman Rekreasi Andhang Pangrenan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Ahad.
Akan tetapi, dia mengingatkan tiga hal terpenting yang harus dilakukan oleh para pengemudi ojol sebagai salah satu aktor yang bisa menjaga kondusivitas daerah.
Dalam hal ini, kata dia, para pengemudi ojol diharapkan bisa menjaga keamanan dan ketertiban terutama saat berada di jalan.
Selain itu, kata dia, para pengemudi ojol diharapkan selalu menjaga keselamatan diri maupun penumpang dengan berperilaku tertib dalam berlalu lintas.
Menurut dia, pengemudi ojol juga harus bisa menjaga profesionalisme dengan memberikan pelayanan terbaik terbaik kepada pelanggan maupun masyarakat lainnya.
"Tiga pesan tadi saya sampaikan supaya apa yang sudah tenteram dan ayem di Banyumas ini dapat semakin ditingkatkan," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan para pengemudi ojol di Banyumas perlu membentuk wadah atau organisasi yang berbadan hukum agar mudah dalam melakukan berbagai kegiatan.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mendorong supaya organisasi tersebut dapat segera dibentuk.
"Jika wadahnya lebar dan berbadan hukum, akan lebih nyaman ketika melakukan kegiatan apa pun," katanya.
Lebih lanjut, dia mengharapkan komunitas ojol di Banyumas untuk menjaga sinergi dengan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas serta menjadi aktor penentu di lapangan.
Ia mengakui penyampaian informasi paling cepat berasal dari ojol karena sering kali lebih dulu memberikan informasi ketika ada kecelakaan lalu lintas atau kejadian lain di jalan.
"Dan ternyata Polresta Banyumas telah membentuk Komunitas Ojek Online Cinta Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kocak). Ini saya kira perlu diteruskan," kata Pj Bupati.
Sementara itu, Ketua Panitia Jambore Ojol Banyumas Erin Suparjo mengatakan kegiatan tersebut ditujukan untuk menjalin silaturahmi para pengemudi ojol di Banyumas maupun dari berbagai daerah di Indonesia.
Kendati baru pertama kali diselenggarakan di Banyumas, dia mengakui jambore tersebut juga dihadiri pengemudi ojol dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta dan Palembang.
"Kami mengharapkan melalui jambore ini, masing-masing pengemudi ojol di Nusantara bisa saling mengenal, sehingga bisa saling berkomunikasi ketika sedang berada di luar kota," katanya.
Bahkan dalam pengantaran mobil ambulans, kata dia, saat ini telah dikondisikan oleh para pengemudi ojol di Banyumas.
Lebih lanjut, dia mengatakan jambore tersebut diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya sosialisasi keamanan berkendara yang disampaikan oleh Satuan Lalu Lintas Polresta Banyumas, sosialisasi dari Bank Rakyat Indonesia mengenai pembayaran nontunai menggunakan QRIS, sosialisasi Jasa Raharja, dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pengemudi ojol.
Sementara saat memberi sambutan, Erin mengharapkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Polresta Banyumas agar Komunitas Ojek Online Cinta Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kocak) dapat menjadi sebuah lembaga atau yayasan yang mempunyai legalitas.
"Setelah kegiatan ini, kami akan segera mengurus hal itu supaya bisa melangkah lebih jauh lagi dalam membantu teman-teman ojol di wilayah Banyumas khususnya," katanya.*
Baca juga: Prabowo terharu didukung komunitas ojol di Pilpres 2024
"Jambore ojol ini tentunya sangat bagus. Kita mengapresiasi dan saya senang sekali, hari ini diundang," kata Pj Bupati usai menghadiri Jambore Ojol Banyumas di Taman Rekreasi Andhang Pangrenan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Ahad.
Akan tetapi, dia mengingatkan tiga hal terpenting yang harus dilakukan oleh para pengemudi ojol sebagai salah satu aktor yang bisa menjaga kondusivitas daerah.
Dalam hal ini, kata dia, para pengemudi ojol diharapkan bisa menjaga keamanan dan ketertiban terutama saat berada di jalan.
Selain itu, kata dia, para pengemudi ojol diharapkan selalu menjaga keselamatan diri maupun penumpang dengan berperilaku tertib dalam berlalu lintas.
Menurut dia, pengemudi ojol juga harus bisa menjaga profesionalisme dengan memberikan pelayanan terbaik terbaik kepada pelanggan maupun masyarakat lainnya.
"Tiga pesan tadi saya sampaikan supaya apa yang sudah tenteram dan ayem di Banyumas ini dapat semakin ditingkatkan," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan para pengemudi ojol di Banyumas perlu membentuk wadah atau organisasi yang berbadan hukum agar mudah dalam melakukan berbagai kegiatan.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mendorong supaya organisasi tersebut dapat segera dibentuk.
"Jika wadahnya lebar dan berbadan hukum, akan lebih nyaman ketika melakukan kegiatan apa pun," katanya.
Lebih lanjut, dia mengharapkan komunitas ojol di Banyumas untuk menjaga sinergi dengan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas serta menjadi aktor penentu di lapangan.
Ia mengakui penyampaian informasi paling cepat berasal dari ojol karena sering kali lebih dulu memberikan informasi ketika ada kecelakaan lalu lintas atau kejadian lain di jalan.
"Dan ternyata Polresta Banyumas telah membentuk Komunitas Ojek Online Cinta Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kocak). Ini saya kira perlu diteruskan," kata Pj Bupati.
Sementara itu, Ketua Panitia Jambore Ojol Banyumas Erin Suparjo mengatakan kegiatan tersebut ditujukan untuk menjalin silaturahmi para pengemudi ojol di Banyumas maupun dari berbagai daerah di Indonesia.
Kendati baru pertama kali diselenggarakan di Banyumas, dia mengakui jambore tersebut juga dihadiri pengemudi ojol dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta dan Palembang.
"Kami mengharapkan melalui jambore ini, masing-masing pengemudi ojol di Nusantara bisa saling mengenal, sehingga bisa saling berkomunikasi ketika sedang berada di luar kota," katanya.
Bahkan dalam pengantaran mobil ambulans, kata dia, saat ini telah dikondisikan oleh para pengemudi ojol di Banyumas.
Lebih lanjut, dia mengatakan jambore tersebut diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya sosialisasi keamanan berkendara yang disampaikan oleh Satuan Lalu Lintas Polresta Banyumas, sosialisasi dari Bank Rakyat Indonesia mengenai pembayaran nontunai menggunakan QRIS, sosialisasi Jasa Raharja, dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pengemudi ojol.
Sementara saat memberi sambutan, Erin mengharapkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Polresta Banyumas agar Komunitas Ojek Online Cinta Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kocak) dapat menjadi sebuah lembaga atau yayasan yang mempunyai legalitas.
"Setelah kegiatan ini, kami akan segera mengurus hal itu supaya bisa melangkah lebih jauh lagi dalam membantu teman-teman ojol di wilayah Banyumas khususnya," katanya.*
Baca juga: Prabowo terharu didukung komunitas ojol di Pilpres 2024