Wonosobo (ANTARA) - Perwakilan SMA dan SMK di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, apel besar patroli keamanan sekolah dan peluncuran program Jateng Zero Bullying (perundungan) di halaman Mapolres Wonosobo.
Kapolres Wonosobo AKBP Donny Lumbantoruan di Wonosobo, Kamis, mengatakan bahwa kasus kekerasan ataupun kejahatan yang menimpa anak sebagai korban atau pelaku cukup tinggi.
Oleh karena itu, dia berharap melalui perwakilan siswa yang tergabung dalam tim patroli keamanan sekolah (PKS) ini dapat menjadi pionir bagi siswa lainnya untuk melakukan pencegahan terhadap aksi kekerasan oleh siswa atau tindak kekerasan seperti perundungan.
Apel yang bertema Mari Bergerak Ciptakan Lingkungan yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan bagi Pelajar tersebut diikuti puluhan siswa dan siswi perwakilan dari SMA dan SMK di Wonosobo yang didampingi guru masing-masing.
Sebagai PKS, kata dia, mampu menjadi kader di masing-masing sekolah untuk membantu pencegahan aksi perundungan, mencegah aksi tawuran antarpelajar, atau tindak kekerasan maupun kejahatan lainnya.
"Tidak hanya menjadi contoh di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan masyarakat," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan siswa juga mengucapkan ikrar anggota PKS yang ditirukan seluruh peserta apel. Selain itu, Kapolres Wonosobo juga menyematkan pin Zero Bullying kepada perwakilan siswa.
Sejumlah perwakilan siswa dari MAN 2 Wonosobo juga memberikan penampilan menarik yang memperagakan gerakan lalu lintas.
Usai pelaksanaan apel, AKBP Donny menyempatkan diri untuk berdialog dengan peserta.
Ia berharap apel besar PKS dan launching program Jateng Zero Bullying ini menjadi titik awal bagi pelajar untuk tertib dan patuh hukum, terutama dalam berlalu lintas serta menjadikan pelajar sebagai duta zero bullying.
"Jadilah pelajar yang mempunyai budi pekerti luhur, akhlak yang baik, hindari bullying, dan taati peraturan dalam berlalu lintas," katanya.
Baca juga: Uji coba makan bergizi gratis di Solo menyasar tiga sekolah
Kapolres Wonosobo AKBP Donny Lumbantoruan di Wonosobo, Kamis, mengatakan bahwa kasus kekerasan ataupun kejahatan yang menimpa anak sebagai korban atau pelaku cukup tinggi.
Oleh karena itu, dia berharap melalui perwakilan siswa yang tergabung dalam tim patroli keamanan sekolah (PKS) ini dapat menjadi pionir bagi siswa lainnya untuk melakukan pencegahan terhadap aksi kekerasan oleh siswa atau tindak kekerasan seperti perundungan.
Apel yang bertema Mari Bergerak Ciptakan Lingkungan yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan bagi Pelajar tersebut diikuti puluhan siswa dan siswi perwakilan dari SMA dan SMK di Wonosobo yang didampingi guru masing-masing.
Sebagai PKS, kata dia, mampu menjadi kader di masing-masing sekolah untuk membantu pencegahan aksi perundungan, mencegah aksi tawuran antarpelajar, atau tindak kekerasan maupun kejahatan lainnya.
"Tidak hanya menjadi contoh di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan masyarakat," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan siswa juga mengucapkan ikrar anggota PKS yang ditirukan seluruh peserta apel. Selain itu, Kapolres Wonosobo juga menyematkan pin Zero Bullying kepada perwakilan siswa.
Sejumlah perwakilan siswa dari MAN 2 Wonosobo juga memberikan penampilan menarik yang memperagakan gerakan lalu lintas.
Usai pelaksanaan apel, AKBP Donny menyempatkan diri untuk berdialog dengan peserta.
Ia berharap apel besar PKS dan launching program Jateng Zero Bullying ini menjadi titik awal bagi pelajar untuk tertib dan patuh hukum, terutama dalam berlalu lintas serta menjadikan pelajar sebagai duta zero bullying.
"Jadilah pelajar yang mempunyai budi pekerti luhur, akhlak yang baik, hindari bullying, dan taati peraturan dalam berlalu lintas," katanya.
Baca juga: Uji coba makan bergizi gratis di Solo menyasar tiga sekolah