Pekalongan, Jawa Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menargetkan pembangunan pasar tradisional Banjarsari, yang terbakar pada 24 Februari 2018, selesai pada November 2024.
Wali Kota Pekalongan Afzam Arslan Djunaid di Pekalongan, Jateng, Sabtu, mengatakan rencananya operasional pasar tradisional Banjarsari tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Progres pembangunan pasar tradisional Banjarsari sudah sesuai jadwal perencanaan, sehingga kami berharap bisa segera dimanfaatkan untuk berdagang," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya sudah melakukan pendataan semua pedagang meski masih ada beberapa masukan terkait jumlah kios, los, dan toko yang ada di pasar tradisional tersebut.
"Kami berharap masukan atau usulan tersebut bisa segera diakomodasi," kata Afzan.
Ia mengatakan sesuai rancang bangun rinci (DED), Pasar Banjarsari dibangun tiga lantai.
Pada lantai 1, kata dia, untuk kios pedagang sayuran, lantai 2 untuk pedagang konfeksi, serta lantai 3 untuk pujasera dan perkantoran.
Sesuai DED dalam pembangunan kembali pasar Banjarsari yang sudah dilakukan peletakan batu pertama pada 11 Oktober 2023 disebutkan bangunan pasar tersebut terdiri atas 790 unit kios, 2.255 unit los, dan 128 unit toko dengan jumlah pedagang yang ditampung sekitar 3.170 orang.
Kemudian, untuk luas bangunan di dalam pasar terdiri atas toko 3x4 meter, kios 2x2,75 meter, dan los 1,25x2 meter.
"Namun, kalau untuk menambah kekurangan anggaran sekitar Rp8 miliar termasuk untuk pagar keliling ternyata waktu perencanaan belum diusulkan. Saat ini, progres pembangunan pasar Banjarsari sudah lebih 70 persen," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus anggarkan Rp1,5 miliar bangun Pasar Babe yang terbakar
Wali Kota Pekalongan Afzam Arslan Djunaid di Pekalongan, Jateng, Sabtu, mengatakan rencananya operasional pasar tradisional Banjarsari tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Progres pembangunan pasar tradisional Banjarsari sudah sesuai jadwal perencanaan, sehingga kami berharap bisa segera dimanfaatkan untuk berdagang," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya sudah melakukan pendataan semua pedagang meski masih ada beberapa masukan terkait jumlah kios, los, dan toko yang ada di pasar tradisional tersebut.
"Kami berharap masukan atau usulan tersebut bisa segera diakomodasi," kata Afzan.
Ia mengatakan sesuai rancang bangun rinci (DED), Pasar Banjarsari dibangun tiga lantai.
Pada lantai 1, kata dia, untuk kios pedagang sayuran, lantai 2 untuk pedagang konfeksi, serta lantai 3 untuk pujasera dan perkantoran.
Sesuai DED dalam pembangunan kembali pasar Banjarsari yang sudah dilakukan peletakan batu pertama pada 11 Oktober 2023 disebutkan bangunan pasar tersebut terdiri atas 790 unit kios, 2.255 unit los, dan 128 unit toko dengan jumlah pedagang yang ditampung sekitar 3.170 orang.
Kemudian, untuk luas bangunan di dalam pasar terdiri atas toko 3x4 meter, kios 2x2,75 meter, dan los 1,25x2 meter.
"Namun, kalau untuk menambah kekurangan anggaran sekitar Rp8 miliar termasuk untuk pagar keliling ternyata waktu perencanaan belum diusulkan. Saat ini, progres pembangunan pasar Banjarsari sudah lebih 70 persen," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus anggarkan Rp1,5 miliar bangun Pasar Babe yang terbakar