Cilacap (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, hingga saat ini telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 95.000 liter atau setara 19 liter untuk warga terdampak kekeringan pada musim kemarau 2024.
"Sementara ini, penyaluran bantuan air bersih terakhir dilakukan pada hari Sabtu (29/7) dan sampai hari ini (4/7) belum ada penyaluran lagi karena hampir setiap hari terjadi hujan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Kamis.
Ia mengatakan, bantuan air bersih pada hari Sabtu (29/7) ditujukan untuk warga Desa Bulupayung, Kecamatan Patimuan; Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu; Desa Panikel, Kecamatan Kampunglaut; Desa Karang Kemiri, Kecamatan Jeruklegi, masing-masing sebanyak 1 tangki.
Dengan demikian, kata dia, BPBD Kabupaten Cilacap sejak awal musim kemarau hingga saat ini telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 95.000 liter untuk 1.093 keluarga yang terdiri atas 3.886 jiwa di 10 desa.
Menurut dia, wilayah terdampak kekeringan meliputi Desa Bojong dan Ujungmanik (Kecamatan Kawunganten); Desa Cimrutu, Rawaapu, dan Bulupayung (Kecamatan Patimuan); Desa Gintungreja dan Karanggintung (Kecamatan Gandrungmangu); Desa Rawajaya (Kecamatan Bantarsari); Desa Karang Kemiri (Kecamatan Jeruklegi), serta Desa Panikel (Kecamatan Kampunglaut).
"Kami berharap bantuan air bersih tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya meskipun dalam beberapa hari terakhir sering terjadi hujan," katanya.
Terkait dengan cuaca yang sering hujan, dia mengakui sebagian masyarakat memanfaatkan air hujan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam hal ini, kata dia, masyarakat di beberapa wilayah seperti Kecamatan Kampunglaut sering kali menampung air hujan untuk disimpan dalam tandon air karena mereka bermukim di sekitaran perairan Segara Anakan sehingga airnya payau.
"Meskipun dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan, sampai saat ini tidak ada kejadian bencana hidrometeorologi di Cilacap," kata Budi.
Baca juga: Enam desa di Cilacap terdampak kekeringan
"Sementara ini, penyaluran bantuan air bersih terakhir dilakukan pada hari Sabtu (29/7) dan sampai hari ini (4/7) belum ada penyaluran lagi karena hampir setiap hari terjadi hujan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Kamis.
Ia mengatakan, bantuan air bersih pada hari Sabtu (29/7) ditujukan untuk warga Desa Bulupayung, Kecamatan Patimuan; Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu; Desa Panikel, Kecamatan Kampunglaut; Desa Karang Kemiri, Kecamatan Jeruklegi, masing-masing sebanyak 1 tangki.
Dengan demikian, kata dia, BPBD Kabupaten Cilacap sejak awal musim kemarau hingga saat ini telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 95.000 liter untuk 1.093 keluarga yang terdiri atas 3.886 jiwa di 10 desa.
Menurut dia, wilayah terdampak kekeringan meliputi Desa Bojong dan Ujungmanik (Kecamatan Kawunganten); Desa Cimrutu, Rawaapu, dan Bulupayung (Kecamatan Patimuan); Desa Gintungreja dan Karanggintung (Kecamatan Gandrungmangu); Desa Rawajaya (Kecamatan Bantarsari); Desa Karang Kemiri (Kecamatan Jeruklegi), serta Desa Panikel (Kecamatan Kampunglaut).
"Kami berharap bantuan air bersih tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya meskipun dalam beberapa hari terakhir sering terjadi hujan," katanya.
Terkait dengan cuaca yang sering hujan, dia mengakui sebagian masyarakat memanfaatkan air hujan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam hal ini, kata dia, masyarakat di beberapa wilayah seperti Kecamatan Kampunglaut sering kali menampung air hujan untuk disimpan dalam tandon air karena mereka bermukim di sekitaran perairan Segara Anakan sehingga airnya payau.
"Meskipun dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan, sampai saat ini tidak ada kejadian bencana hidrometeorologi di Cilacap," kata Budi.
Baca juga: Enam desa di Cilacap terdampak kekeringan