Pekalongan, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, meminta investor yang berinvestasi di daerahnya agar memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal sebagai pekerja perusahaan.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Jateng, Rabu, mengatakan bahwa seiring dengan tumbuh pesat minat investor di daerahnya, maka akan memajukan pembangunan ekonomi daerah.

"Akan tetapi, kami minta kepada para pelaku investasi untuk memprioritaskan tenaga lokal sebagai pekerja. Dengan memberikan kesempatan terhadap masyarakat lokal maka tentu akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi pembangunan ekonomi, namun juga pertumbuhan dan kesejahteraan sosial warga," katanya.

Menurut dia, pihaknya tidak mengarahkan ada aturan pada para investor terkait harus mempekerjakan warga sekitar berapa persen dari total keseluruhan.

Namun, kata dia, pihaknya menekankan kepada investor untuk mempertahankan kearifan lokal dan tenaga lokal menjadi prioritas yang paling utama.

"Memang perlu menyesuaikan kualifikasi dengan perusahaan tersebut. Target khusus mengurangi angka pengangguran itu pasti karena regulasi tentang berapa persen untuk tenaga kerja yang harus asli daerah masih dibahas," katanya.

Afzab berharap para investor dapat menerapkan kecuali hal-hal teknis yang tidak bisa memaksakan. Namun, untuk posisi umum harus ada skema berapa persen untuk target penduduk asli daerah.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Beno Heritriono mengatakan pihaknya mengupayakan agar para pelaku usaha maupun investor yang mengurus perizinan di daerah bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja lokal.

"Tentunya, hal itu untuk mengurangi angka pengangguran terbuka dan kemiskinan di daerah. Hal ini memang harus diatur dalam suatu regulasi dan komitmen bersama dengan para pelaku usaha sehingga nantinya tenaga kerja lokal bisa dioptimalkan dan diberikan peluang lebih besar karena esensinya investasi untuk kesejahteraan masyarakat lokal," katanya.

Baca juga: Pemprov Jateng perkuat pelatihan vokasi atasi pengangguran

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024