Semarang (ANTARA) - Universitas Negeri Semarang (Unnes) memastikan bahwa penerimaan mahasiswa baru lewat jalur seleksi mandiri (SM) bukan ditentukan berdasarkan besaran uang kuliah tunggal (UKT) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) yang dituliskan saat mendaftar.
"Kami tegaskan bahwa seleksi mandiri tidak didasarkan pada IPI maupun UKT yang dituliskan mereka (calon mahasiswa, red.) saat mendaftar," kata Wakil Rektor I Unnes Prof Zaenuri, di Semarang, Senin.
Menurut dia, IPI atau yang dikenal dengan Sumbangan Pengembangan Institusi dan UKT tersebut dituliskan berdasarkan kemampuan orang tua masing-masing, namun Unnes memiliki rumus tersendiri untuk penerimaan seleksi mandiri.
Artinya, bukan kemudian calon mahasiswa yang menuliskan kesanggupan besaran IPI dan UKT yang besar lantas otomatis diterima, sedangkan yang kecil tidak, namun tetap ada mekanisme seleksi yang dilakukan.
Untuk besaran UKT, ia menjelaskan sesuai arahan Dirjen Dikti dikembalikan seperti semula, yakni antara kelompok 1-7 sesuai dengan program studi (prodi) masing-masing yang diunggah di laman resmi Unnes.
"Antara prodi satu dan lain (UKT, red.) bisa berbeda. Prodi yang memerlukan praktikum, seperti teknik dan kesehatan UKT-nya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ilmu sosial, demikian pula IPI-nya," katanya.
Namun, ia menegaskan bahwa besaran biaya kuliah, terutama UKT sudah ditampilkan pada laman resmi Unnes disesuaikan dengan masing-masing prodi sehingga masyarakat bisa mengetahui dan mengakses secara terbuka.
Berdasarkan data yang diunggah di laman resmi Unnes, tercantum besaran UKT yang terbagi dalam tujuh kelompok untuk seluruh program studi, seperti yang tertinggi di Kedokteran, mulai Rp500 ribu hingga Rp22 juta.
Kemudian, program studi ilmu hukum mulai Rp500 ribu hingga Rp6,4 juta, Teknik Mesin mulai Rp500 ribu hingga Rp8,25 juta, dan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) mulai Rp500 ribu hingga Rp6,4 juta.
"Semua pembiayaan sudah disampaikan di website Unnes. Masyarakat bisa melihat secara lebih teliti dan detail karena masing-masing prodi bisa berbeda. Angkanya bisa dilihat secara terbuka," katanya.
Untuk total daya tampung pada tahun ajaran baru, Zaenuri menyebutkan bahwa kuota mahasiswa baru Unnes pada tahun ini adalah sebanyak 11.300 orang, atau sama dengan kuota tahun lalu.
"Distribusinya dari SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes), dan Seleksi Mandiri adalah 20-30-50. Namun, untuk Seleksi Mandiri kami ambil 49 persen," katanya.*
Baca juga: FEB Unnes perkuat sinergi dengan dunia usaha
"Kami tegaskan bahwa seleksi mandiri tidak didasarkan pada IPI maupun UKT yang dituliskan mereka (calon mahasiswa, red.) saat mendaftar," kata Wakil Rektor I Unnes Prof Zaenuri, di Semarang, Senin.
Menurut dia, IPI atau yang dikenal dengan Sumbangan Pengembangan Institusi dan UKT tersebut dituliskan berdasarkan kemampuan orang tua masing-masing, namun Unnes memiliki rumus tersendiri untuk penerimaan seleksi mandiri.
Artinya, bukan kemudian calon mahasiswa yang menuliskan kesanggupan besaran IPI dan UKT yang besar lantas otomatis diterima, sedangkan yang kecil tidak, namun tetap ada mekanisme seleksi yang dilakukan.
Untuk besaran UKT, ia menjelaskan sesuai arahan Dirjen Dikti dikembalikan seperti semula, yakni antara kelompok 1-7 sesuai dengan program studi (prodi) masing-masing yang diunggah di laman resmi Unnes.
"Antara prodi satu dan lain (UKT, red.) bisa berbeda. Prodi yang memerlukan praktikum, seperti teknik dan kesehatan UKT-nya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ilmu sosial, demikian pula IPI-nya," katanya.
Namun, ia menegaskan bahwa besaran biaya kuliah, terutama UKT sudah ditampilkan pada laman resmi Unnes disesuaikan dengan masing-masing prodi sehingga masyarakat bisa mengetahui dan mengakses secara terbuka.
Berdasarkan data yang diunggah di laman resmi Unnes, tercantum besaran UKT yang terbagi dalam tujuh kelompok untuk seluruh program studi, seperti yang tertinggi di Kedokteran, mulai Rp500 ribu hingga Rp22 juta.
Kemudian, program studi ilmu hukum mulai Rp500 ribu hingga Rp6,4 juta, Teknik Mesin mulai Rp500 ribu hingga Rp8,25 juta, dan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) mulai Rp500 ribu hingga Rp6,4 juta.
"Semua pembiayaan sudah disampaikan di website Unnes. Masyarakat bisa melihat secara lebih teliti dan detail karena masing-masing prodi bisa berbeda. Angkanya bisa dilihat secara terbuka," katanya.
Untuk total daya tampung pada tahun ajaran baru, Zaenuri menyebutkan bahwa kuota mahasiswa baru Unnes pada tahun ini adalah sebanyak 11.300 orang, atau sama dengan kuota tahun lalu.
"Distribusinya dari SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes), dan Seleksi Mandiri adalah 20-30-50. Namun, untuk Seleksi Mandiri kami ambil 49 persen," katanya.*
Baca juga: FEB Unnes perkuat sinergi dengan dunia usaha