Batang (ANTARA) - Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah menyelidiki dugaan kasus tawuran antarkelompok komunitas yang mengakibatkan satu korban tewas bernama Muhammad Ganesha (18).
Wakil Kepala Kepolisian Resor Batang Kompol Hartono di Batang, Jumat mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa beberapa pemuda yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap korban.
"Kami sedang mendalami keterlibatan mereka dalam kasus ini. Setelah pemeriksaan selesai, kami akan memberikan informasi lebih lanjut," katanya.
Menurut dia, jenazah korban ditemukan mengapung di Sungai Sambong setelah satu hari terapung di sungai itu oleh warga setempat, Rabu (19/6).
Saat ini, kata dia, polisi juga sedang mencari orang yang diketahui menjemput korban dari rumahnya dan meminta keterangan dari orang tua sebagai bagian dari proses penyelidikan.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat tidak berspekulasi dulu menyebarkan informasi sebelum ada hasil resmi dari penyelidikan. Kami menghargai kerja sama dari warga yang telah memberikan informasi dan bantuan dalam proses penyelidikan," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan ruang bagi pengacau keamanan termasuk kelompok remaja atau pemuda yang tergabung dalam gangster.
Namun demikian, pihaknya tetap meminta warga masyarakat Kabupaten Batang untuk andil dalam membantu pihak kepolisian.
"Jadi semua lapisan masyarakat punya peran, tidak hanya tugas polisi untuk menghentikan perilaku anak-anak yang sedang mencari jati diri dengan melakukan tindakan yang salah," kata Hartono didampingi Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Imam Muhtadi.
Baca juga: Polisi amankan delapan pelaku tawuran di Anjasmoro Raya, satu tersangka pembunuhan
Wakil Kepala Kepolisian Resor Batang Kompol Hartono di Batang, Jumat mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa beberapa pemuda yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap korban.
"Kami sedang mendalami keterlibatan mereka dalam kasus ini. Setelah pemeriksaan selesai, kami akan memberikan informasi lebih lanjut," katanya.
Menurut dia, jenazah korban ditemukan mengapung di Sungai Sambong setelah satu hari terapung di sungai itu oleh warga setempat, Rabu (19/6).
Saat ini, kata dia, polisi juga sedang mencari orang yang diketahui menjemput korban dari rumahnya dan meminta keterangan dari orang tua sebagai bagian dari proses penyelidikan.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat tidak berspekulasi dulu menyebarkan informasi sebelum ada hasil resmi dari penyelidikan. Kami menghargai kerja sama dari warga yang telah memberikan informasi dan bantuan dalam proses penyelidikan," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan ruang bagi pengacau keamanan termasuk kelompok remaja atau pemuda yang tergabung dalam gangster.
Namun demikian, pihaknya tetap meminta warga masyarakat Kabupaten Batang untuk andil dalam membantu pihak kepolisian.
"Jadi semua lapisan masyarakat punya peran, tidak hanya tugas polisi untuk menghentikan perilaku anak-anak yang sedang mencari jati diri dengan melakukan tindakan yang salah," kata Hartono didampingi Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Imam Muhtadi.
Baca juga: Polisi amankan delapan pelaku tawuran di Anjasmoro Raya, satu tersangka pembunuhan