Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI melakukan kegiatan pengembangan kapasitas sumber daya manusia usaha mikro berbasis kompetensi dan uji sertifikasi kompetensi bidang barista.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa komoditas kopi ini sudah menjadi bagian kebutuhan minuman baik di kafe, hotel, maupun rumah makan yang tentunya juga menambah jumlah profesi barista.
"Oleh karena itu, kami memandang perlu ada pelatihan untuk menambah ilmu bagi para pelaku usaha tersebut," katanya.
Dikatakan, Indonesia menjadi penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia sehingga peluang ini yang harus bisa ditangkap oleh masyarakat untuk menumbuhkan industri kopi yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius menyebutkan pada kegiatan ini diikuti oleh 26 kedai kopi untuk diberikan pendampingan kompetensi agar mereka lebih percaya diri dalam menuangkan keterampilan menjadi sebuah minuman yang enak dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
"Semoga pengalaman ini bisa memantapkan usaha yang mereka jalankan, bangun jejaring bisnis dengan para peserta lain dan jangan pernah surut semangat kreativitas dan inovasi untuk berbisnis," katanya.
Demikian pula, Analis Kebijakan Ahli madya Kementerian Koperasi dan UKM Imam Sujarwo mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan dua kegiatan sekaligus yakni pelatihan barista berbasis kompetensi dan uji sertifikasi kompetensi barista.
Hal ini, kata dia, tujukan agar terwujud peningkatan kemampuan para peramu kopi lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka masing-masing dan tujuan yang lebih luas lagi untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Kota Pekalongan.
"Barista memiliki peluang besar memperoleh pendapatan karena tren pariwisata terus berkembang sehingga kebutuhan barista akan semakin banyak dan bidang ini akan memberikan sumbangsih yang baik," katanya.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa komoditas kopi ini sudah menjadi bagian kebutuhan minuman baik di kafe, hotel, maupun rumah makan yang tentunya juga menambah jumlah profesi barista.
"Oleh karena itu, kami memandang perlu ada pelatihan untuk menambah ilmu bagi para pelaku usaha tersebut," katanya.
Dikatakan, Indonesia menjadi penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia sehingga peluang ini yang harus bisa ditangkap oleh masyarakat untuk menumbuhkan industri kopi yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius menyebutkan pada kegiatan ini diikuti oleh 26 kedai kopi untuk diberikan pendampingan kompetensi agar mereka lebih percaya diri dalam menuangkan keterampilan menjadi sebuah minuman yang enak dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
"Semoga pengalaman ini bisa memantapkan usaha yang mereka jalankan, bangun jejaring bisnis dengan para peserta lain dan jangan pernah surut semangat kreativitas dan inovasi untuk berbisnis," katanya.
Demikian pula, Analis Kebijakan Ahli madya Kementerian Koperasi dan UKM Imam Sujarwo mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan dua kegiatan sekaligus yakni pelatihan barista berbasis kompetensi dan uji sertifikasi kompetensi barista.
Hal ini, kata dia, tujukan agar terwujud peningkatan kemampuan para peramu kopi lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka masing-masing dan tujuan yang lebih luas lagi untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Kota Pekalongan.
"Barista memiliki peluang besar memperoleh pendapatan karena tren pariwisata terus berkembang sehingga kebutuhan barista akan semakin banyak dan bidang ini akan memberikan sumbangsih yang baik," katanya.