Temanggung (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melatih 148 orang guru bimbingan konseling dari sejumlah SMP dan SMA agar mampu menjadi konselor narkoba di sekolahnya masing-masing.
"Kita sudah melatih guru BK (bimbingan konseling) melalui program Si Berkah atau Intervensi Berbasis Sekolah. Mereka menjadi agen pemulihan, jadi kalau ada pelajar yang kecanduan yang masih dengan level rendah, nanti peran guru BK ini yang menangani," kata Kepala BNNK Temanggung Triatmo Hamardiyono usai melakukan sosialisasi bahaya narkoba di SMP Negeri 4 Kabupaten Temanggung, Selasa.
Menurut dia, pembekalan yang diberikan kepada para guru BK adalah mengenali tanda-tanda penyalahgunaan narkoba dan strategi untuk menghindari godaan narkoba. Selain itu, juga cara-cara membantu pelajar yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
"Pemahaman itu penting diberikan karena narkoba berdampak negatif terhadap individu, keluarga, dan juga masyarakat," katanya.
Triatmo menambahkan bahwa saat ini pelajar atau golongan usia muda sudah terdampak narkoba, namun kebanyakan mengonsumsi obat-obatan berbahaya dan minuman-minuman keras jenis ciu yang mudah didapat dan harganya relatif murah.
"Paling banyak itu obat-obatan yang berbahaya, tetapi kan itu akibatnya juga bahaya bagi kesehatan, bagi syaraf, organ dalam seperti jantung, lever, ginjal juga berbahaya itu. Jadi, kita jangan berpikir narkoba itu yang heroin dan ekstasi yang mahal-mahal, tetapi level ini lebih parah bahayanya karena lebih murah dan mudah didapat," ujarnya.
Melalui program Si Berkah, BNNK Temanggung berharap tidak ada lagi siswa di daerah setempat yang terjerat penyalahgunaan narkoba.
"Kita sudah melatih guru BK (bimbingan konseling) melalui program Si Berkah atau Intervensi Berbasis Sekolah. Mereka menjadi agen pemulihan, jadi kalau ada pelajar yang kecanduan yang masih dengan level rendah, nanti peran guru BK ini yang menangani," kata Kepala BNNK Temanggung Triatmo Hamardiyono usai melakukan sosialisasi bahaya narkoba di SMP Negeri 4 Kabupaten Temanggung, Selasa.
Menurut dia, pembekalan yang diberikan kepada para guru BK adalah mengenali tanda-tanda penyalahgunaan narkoba dan strategi untuk menghindari godaan narkoba. Selain itu, juga cara-cara membantu pelajar yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
"Pemahaman itu penting diberikan karena narkoba berdampak negatif terhadap individu, keluarga, dan juga masyarakat," katanya.
Triatmo menambahkan bahwa saat ini pelajar atau golongan usia muda sudah terdampak narkoba, namun kebanyakan mengonsumsi obat-obatan berbahaya dan minuman-minuman keras jenis ciu yang mudah didapat dan harganya relatif murah.
"Paling banyak itu obat-obatan yang berbahaya, tetapi kan itu akibatnya juga bahaya bagi kesehatan, bagi syaraf, organ dalam seperti jantung, lever, ginjal juga berbahaya itu. Jadi, kita jangan berpikir narkoba itu yang heroin dan ekstasi yang mahal-mahal, tetapi level ini lebih parah bahayanya karena lebih murah dan mudah didapat," ujarnya.
Melalui program Si Berkah, BNNK Temanggung berharap tidak ada lagi siswa di daerah setempat yang terjerat penyalahgunaan narkoba.