Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta melontarkan ide pelaksanaan Solo Great Sale (SGS) dengan skala lebih besar menyusul program aglomerasi yang diusung oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

"Ini saya tergelitik, Mas Ferry (Ketua Kadin Surakarta) mau menggerakkan aglomerasi, bisa atau tidak ke depan jadi Solo Raya Great Sale," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta Budi Murtono di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Ia mengatakan Kota Solo harus berkolaborasi dengan daerah sekitar demi kebangkitan ekonomi di masing-masing daerah.

"Kita bersama-sama buat 'event' yang luar biasa. Soal aglomerasi ini memang menjadi keniscayaan yang tidak bisa ditolak lagi," katanya.

Apalagi, pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2045 tercantum bahwa Solo akan menjadi kota penghubung.

"Solo menjadi poin penting, secara demografis atau geografis merupakan sebuah wilayah yang punya potensi luar biasa secara nasional, baik dari sisi pengembangan ekonomi maupun pengembangan wilayah. Solo akan jadi kota penghubung atau hub," katanya.

Mengenai wacana Solo Raya Great Sale, tidak menutup kemungkinan mengingat Kadin Surakarta sudah berhasil menggelar Solo Great Sale setiap tahun sekali dan sudah berjalan sepuluh kali.

Ia mengatakan selama ini pelaksanaan Solo Great Sale selalu bisa memberi dampak positif, terutama dari sisi ekonomi.

Dia mencontohkan SGS dengan berbagai acara yang digelar di Solo selama Mei memberikan dampak pada meningkatnya jumlah tamu dari luar daerah sehingga menjadikan keterisian hotel meningkat.

Mengenai wacana tersebut, Ketua Kadin Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto menilai Solo Raya Great Sale bisa menjadi momentum.

"Jika kami lakukan, akan kami tidak lanjuti dengan Kadin se-Solo Raya. Sekaligus kami ingin menyosialisasikan tentang aglomerasi," katanya.

Dengan adanya kolaborasi, menurut dia semua potensi yang ada di setiap daerah di Solo Raya bisa terpetakan secara optimal.

"Saya kira ini cukup menantang," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024