Solo (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta, Jateng mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Solo Raya berkontribusi memperkuat sektor ekonomi kreatif.
Pada penutupan acara Kemitraan Nasional Rantai Pasok Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kenarok) di Solo, Minggu, ia membahas berbagai strategi dan inisiatif untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya Kota Solo.
Ia menekankan pentingnya pengembangan talenta digital di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami menggagas program kelas di Kota Solo yang fokus pada pencetakan talenta-talenta digital," katanya.
Ia mengatakan indeks kinerja pariwisata atau travel tourism development index (TTDI) Indonesia naik 10 peringkat, yakni dari peringkat 32 menjadi 22 dunia.
Capaian tersebut tidak lepas dari program-program pemerintah yang memprioritaskan kebijakan dalam mendukung pariwisata.
Ia mengatakan salah satu kunci keberhasilan pariwisata terletak di sumber daya manusia (SDM).
Selain SDM, katanya, untuk memperkuat industri pariwisata dan ekonomi kreatif, pihaknya telah menginisiasi program Kenarok.
Bahkan, dari kegiatan Kenarok yang diselenggarakan di Solo selama tiga hari, sudah tercipta 70 perjanjian kerja sama antara UMKM dan industri besar.
Ketua Kadin Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto mengatakan untuk memastikan kualitas produk UMKM di Solo, Kadin tengah mengembangkan Rumah Kurasi Surakarta.
"Kami telah mendidik kurator agar produk-produk dari Kota Solo memiliki nilai tambah yang lebih tinggi," katanya.
Diharapkan, Rumah Kurasi dapat menjadi standar kualitas produk baik untuk mode, kerajinan, maupun kuliner.
"Usaha-usaha baru akan diberikan kesempatan untuk tampil dan dipromosikan, mendukung visi Solo sebagai kota yang inklusif dan progresif," katanya.
Dari upaya kurasi tersebut, kata dia, saat ini ada 51 gerai lokal berpartisipasi pada kegiatan Kenarok.
Pada kesempatan tersebut, Ferry juga menyoroti berbagai jenis usaha lokal yang menjadi bagian penting dari rantai pasok, termasuk kerja sama antara UMKM dan hotel yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk lokal.
"Strategi kami adalah menjalin kemitraan yang melihat produk lokal sebagai aset berharga," katanya.
Baca juga: Pelaku UMKM di Solo ikut pelatihan digital
Pada penutupan acara Kemitraan Nasional Rantai Pasok Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kenarok) di Solo, Minggu, ia membahas berbagai strategi dan inisiatif untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya Kota Solo.
Ia menekankan pentingnya pengembangan talenta digital di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami menggagas program kelas di Kota Solo yang fokus pada pencetakan talenta-talenta digital," katanya.
Ia mengatakan indeks kinerja pariwisata atau travel tourism development index (TTDI) Indonesia naik 10 peringkat, yakni dari peringkat 32 menjadi 22 dunia.
Capaian tersebut tidak lepas dari program-program pemerintah yang memprioritaskan kebijakan dalam mendukung pariwisata.
Ia mengatakan salah satu kunci keberhasilan pariwisata terletak di sumber daya manusia (SDM).
Selain SDM, katanya, untuk memperkuat industri pariwisata dan ekonomi kreatif, pihaknya telah menginisiasi program Kenarok.
Bahkan, dari kegiatan Kenarok yang diselenggarakan di Solo selama tiga hari, sudah tercipta 70 perjanjian kerja sama antara UMKM dan industri besar.
Ketua Kadin Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto mengatakan untuk memastikan kualitas produk UMKM di Solo, Kadin tengah mengembangkan Rumah Kurasi Surakarta.
"Kami telah mendidik kurator agar produk-produk dari Kota Solo memiliki nilai tambah yang lebih tinggi," katanya.
Diharapkan, Rumah Kurasi dapat menjadi standar kualitas produk baik untuk mode, kerajinan, maupun kuliner.
"Usaha-usaha baru akan diberikan kesempatan untuk tampil dan dipromosikan, mendukung visi Solo sebagai kota yang inklusif dan progresif," katanya.
Dari upaya kurasi tersebut, kata dia, saat ini ada 51 gerai lokal berpartisipasi pada kegiatan Kenarok.
Pada kesempatan tersebut, Ferry juga menyoroti berbagai jenis usaha lokal yang menjadi bagian penting dari rantai pasok, termasuk kerja sama antara UMKM dan hotel yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk lokal.
"Strategi kami adalah menjalin kemitraan yang melihat produk lokal sebagai aset berharga," katanya.
Baca juga: Pelaku UMKM di Solo ikut pelatihan digital