Solo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempertemukan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan industri besar melalui ajang Kemitraan Nasional Rantai Pasok Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kenarok).
Analis Kebijakan Ahli Madya Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Agustien Mulyawati pada pembukaan kegiatan Kenarok di Solo, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan industri pariwisata dengan UMKM bidang ekonomi kreatif di Solo.
"Harapannya ada komitmen kerja sama dengan mereka, industri pariwisata besar di Solo banyak, ada hotel, restoran, travel agent, tempat wisata dan toko oleh-oleh," katanya.
Ia berharap melalui kegiatan tersebut industri besar bisa melihat potensi produk UMKM di sekitarnya, selanjutnya ada kerja sama yang terjalin antara kedua pihak.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan melakukan evaluasi jika ada kerja sama yang terjalin. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan monitoring dari keberlanjutan tersebut.
"Apakah ada permasalahan. Selama ini memang ada yang berlanjut dan ada yang stop, sebagian permasalahannya karena kendala permodalan. Oleh karena itu, dari kami mencoba memfasilitasi pertemuan antara perbankan maupun nonperbankan, ada Direktorat Akses Pembiayaan," katanya.
Sementara itu, selain diharapkan bisa berlanjut menjadi kerja sama, pihaknya juga berharap industri besar bisa memberikan ruang bagi produk UMKM agar lebih dikenal.
"Misalnya di hotel bisa memberikan space dan menggunakan produk UMKM dalam operasional, misalnya hotel amenities pakai produk UMKM setempat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto mengatakan kegiatan tersebut sangat baik.
"Ini kreatif, bisa membawa program kepariwisataan tanpa meninggalkan kekuatan lokal, sumber daya lokal kita. Ini perlu dikolaborasikan secara luas, khususnya aglomerasi Solo Raya dan nasional. Targetnya supaya yang besar bisa bermitra dengan yang kecil, pertama itu dulu," katanya.
Baca juga: Kementerian BUMN ambil bagian dalam pengembangan UMKM di Solo
Analis Kebijakan Ahli Madya Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Agustien Mulyawati pada pembukaan kegiatan Kenarok di Solo, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan industri pariwisata dengan UMKM bidang ekonomi kreatif di Solo.
"Harapannya ada komitmen kerja sama dengan mereka, industri pariwisata besar di Solo banyak, ada hotel, restoran, travel agent, tempat wisata dan toko oleh-oleh," katanya.
Ia berharap melalui kegiatan tersebut industri besar bisa melihat potensi produk UMKM di sekitarnya, selanjutnya ada kerja sama yang terjalin antara kedua pihak.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan melakukan evaluasi jika ada kerja sama yang terjalin. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan monitoring dari keberlanjutan tersebut.
"Apakah ada permasalahan. Selama ini memang ada yang berlanjut dan ada yang stop, sebagian permasalahannya karena kendala permodalan. Oleh karena itu, dari kami mencoba memfasilitasi pertemuan antara perbankan maupun nonperbankan, ada Direktorat Akses Pembiayaan," katanya.
Sementara itu, selain diharapkan bisa berlanjut menjadi kerja sama, pihaknya juga berharap industri besar bisa memberikan ruang bagi produk UMKM agar lebih dikenal.
"Misalnya di hotel bisa memberikan space dan menggunakan produk UMKM dalam operasional, misalnya hotel amenities pakai produk UMKM setempat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto mengatakan kegiatan tersebut sangat baik.
"Ini kreatif, bisa membawa program kepariwisataan tanpa meninggalkan kekuatan lokal, sumber daya lokal kita. Ini perlu dikolaborasikan secara luas, khususnya aglomerasi Solo Raya dan nasional. Targetnya supaya yang besar bisa bermitra dengan yang kecil, pertama itu dulu," katanya.
Baca juga: Kementerian BUMN ambil bagian dalam pengembangan UMKM di Solo