Semarang (ANTARA) - UIN Walisongo menggandeng media untuk membrandingkan diri menuju world class university atau universitas bereputasi dunia (UBD), apalagi dengan beragam unggulan yang dimilikinya seperti sebagai satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki program pascasarjana S2 dan S3 Ilmu Falak.
Hal tersebut disampaikan Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Nizar, MA saat membuka acara Forum Group Discussion (FGD) Tranformasi Branding Universitas: Membangun Citra Positif Melalui Jejaring Media yang berlangsung di Magelang selama dua hari Selasa-Rabu (28-29/5/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor 3 UIN Walisongo Dr H Ahmad Hasan Asyari Ulami, Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) Drs Teguh Sarwono, MSi, dan Ely Fauziah,M.M, selaku Kasubag Kerjasama UIN Walisongo, serta puluhan perwakilan dari media massa.
Prof Nizar mengakui pentingnya peran media dalam membranding atau mempublikasikan beragam capaian prestasi UIN Walisongo Semarang untuk mencapai tujuan bisa menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berdaya saing regional, nasional, juga internasional.
"Saya punya pengalaman dengan teman-teman MCH (media center haji yang dibentuk Kemenang RI) saat pelaksanaan haji. Mereka sangat membantu dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan haji khususnya dalam publikasi. Berkat adanya peran teman-teman media itu, tingkat kepuasan jamaah menjadi tinggi. Harapan saya, UIN Walisongo juga bisa melakukan itu. UIN Walisongo dan media bisa bekerja sama membangun tranformasi branding," kata Prof Nizar.
Prof Nizar menyebutkan selain memiliki unggulan sebagai satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki program pascasarjana S2 dan S3, UIN Walisongo juga memiliki planetarium terbesar ketiga di dunia.
"Kami ingin kerja cepat, karena masa kerja saya kan hanya sebentar. Kami ingin UIN Walisongo segera mendunia," kata Prof Nizar yang sebelumnya merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag ini dan resmi dilantik menjadi rektor UIN Walisongo pada 29 Februari 2024 oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Sejumlah upaya untuk menjadi universitas bereputasi dunia, tambah Prof Nizar, salah satunya bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas para dosen, metode pembelajaran yang digunakan, sampai dengan kapasitas dosen dan mahasiswa asing.
Hal tersebut disampaikan Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. Nizar, MA saat membuka acara Forum Group Discussion (FGD) Tranformasi Branding Universitas: Membangun Citra Positif Melalui Jejaring Media yang berlangsung di Magelang selama dua hari Selasa-Rabu (28-29/5/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor 3 UIN Walisongo Dr H Ahmad Hasan Asyari Ulami, Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) Drs Teguh Sarwono, MSi, dan Ely Fauziah,M.M, selaku Kasubag Kerjasama UIN Walisongo, serta puluhan perwakilan dari media massa.
Prof Nizar mengakui pentingnya peran media dalam membranding atau mempublikasikan beragam capaian prestasi UIN Walisongo Semarang untuk mencapai tujuan bisa menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berdaya saing regional, nasional, juga internasional.
"Saya punya pengalaman dengan teman-teman MCH (media center haji yang dibentuk Kemenang RI) saat pelaksanaan haji. Mereka sangat membantu dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan haji khususnya dalam publikasi. Berkat adanya peran teman-teman media itu, tingkat kepuasan jamaah menjadi tinggi. Harapan saya, UIN Walisongo juga bisa melakukan itu. UIN Walisongo dan media bisa bekerja sama membangun tranformasi branding," kata Prof Nizar.
Prof Nizar menyebutkan selain memiliki unggulan sebagai satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki program pascasarjana S2 dan S3, UIN Walisongo juga memiliki planetarium terbesar ketiga di dunia.
"Kami ingin kerja cepat, karena masa kerja saya kan hanya sebentar. Kami ingin UIN Walisongo segera mendunia," kata Prof Nizar yang sebelumnya merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag ini dan resmi dilantik menjadi rektor UIN Walisongo pada 29 Februari 2024 oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Sejumlah upaya untuk menjadi universitas bereputasi dunia, tambah Prof Nizar, salah satunya bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas para dosen, metode pembelajaran yang digunakan, sampai dengan kapasitas dosen dan mahasiswa asing.