Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menata koridor yang ada di Kampung Batik Kauman untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung yang ingin datang ke kawasan wisata tersebut.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Surakarta Taufan Basuki di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan, saat ini untuk penataan masih dalam proses pembuatan detail engineering design (DED).
Nantinya, menurut dia, untuk penataan tersebut Pemkot Surakarta akan menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Anggaran yang disiapkan sebesar Rp4 miliar.
"Yang diperbaiki di koridor batik Gunawan itu. Saat ini baru proses pembuatan DED dan rencananya selesai bulan ini. Selanjutnya proses lelang satu bulan," katanya.
Ia menargetkan penataan tersebut selesai tahun ini dengan waktu pengerjaan sekitar enam bulan.
Terkait kondisi jalan yang ada di dalam Kampung Batik Kauman, sebelumnya Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut layaknya ada di kawasan off-road yang merujuk pada tidak ratanya kondisi jalan.
Terkait hal itu, Taufan mengatakan sebetulnya rencana penataan jalan di Kampung Batik Kauman sudah lama ada. Bahkan pengusulan juga sudah dilakukan.
Meski demikian, penataan baru dilakukan saat ini usai pencairan dana hibah dari pemerintah UEA.
"Nanti jalannya dibuat nyaman, tidak naik turun lagi," katanya.
Secara keseluruhan, dinas tersebut memperoleh anggaran sebesar Rp22 miliar dari sumber dana yang sama.
Selain untuk penataan Kampung Batik Kauman, ia mengatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan jalan-jalan kampung dan rumah tidak layak huni (RTLH).
Baca juga: Pemkot Pekalongan selenggarakan pelatihan ekspor pelaku usaha batik
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Surakarta Taufan Basuki di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan, saat ini untuk penataan masih dalam proses pembuatan detail engineering design (DED).
Nantinya, menurut dia, untuk penataan tersebut Pemkot Surakarta akan menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Anggaran yang disiapkan sebesar Rp4 miliar.
"Yang diperbaiki di koridor batik Gunawan itu. Saat ini baru proses pembuatan DED dan rencananya selesai bulan ini. Selanjutnya proses lelang satu bulan," katanya.
Ia menargetkan penataan tersebut selesai tahun ini dengan waktu pengerjaan sekitar enam bulan.
Terkait kondisi jalan yang ada di dalam Kampung Batik Kauman, sebelumnya Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut layaknya ada di kawasan off-road yang merujuk pada tidak ratanya kondisi jalan.
Terkait hal itu, Taufan mengatakan sebetulnya rencana penataan jalan di Kampung Batik Kauman sudah lama ada. Bahkan pengusulan juga sudah dilakukan.
Meski demikian, penataan baru dilakukan saat ini usai pencairan dana hibah dari pemerintah UEA.
"Nanti jalannya dibuat nyaman, tidak naik turun lagi," katanya.
Secara keseluruhan, dinas tersebut memperoleh anggaran sebesar Rp22 miliar dari sumber dana yang sama.
Selain untuk penataan Kampung Batik Kauman, ia mengatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan jalan-jalan kampung dan rumah tidak layak huni (RTLH).
Baca juga: Pemkot Pekalongan selenggarakan pelatihan ekspor pelaku usaha batik