Semarang (ANTARA) - Amanat.id, Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Amanat Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, meraih "Gold Winner" di ajang Indonesia Students Media Awards (ISMA) 2024, kategori Tabloid Mahasiswa Terbaik yang diadakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Hotel Ciputra, Jakarta Barat, Selasa (30/4/2024).
Dari 85 peserta ISMA tahun 2024, SKM Amanat berhasil sabet Gold Winner pada kategori Tabloid Mahasiswa Terbaik.
Adapun ketiga pemenang ISMA 2024 kategori Tabloid Mahasiswa Terbaik adalah:
Gold Winner – LPM Profesi Universitas Negeri Makassar
Gold Winner – SKM Amanat UIN Walisongo
Gold Winner – LPM Gema Keadilan Universitas Diponegoro
Pemimpin Redaksi SKM Amanat 2023 Nur Rozikin merasa terharu ketika mendengar tabloid SKM Amanat mendapatkan Gold Winner di ajang bergengsi yang diadakan SPS Indonesia.
Banyaknya perjuangan yang tertoreh dari berbagai pihak di SKM Amanat, membuatnya merasa senang ketika mengetahui tabloid SKM Amanat mendapatkan Gold Winner.
“Senang. Karena, begitu banyak perjuangan yang tertoreh di situ (red. tabloid edisi 134 SKM Amanat),” katanya.
Di sisi lain, dirinya terus berharap supaya SKM Aamnat dapat terus meningkatkan kualitas setiap waktu.
“Terus tingkatkan kualitas setiap waktu,” tuturnya.
Pimpinan Umum (PU) SKM Amanat 2024 Kasyfillah Avecinna L. merasa bangga atas kemenangan yang diraih SKM Amanat.
Dirinya mengaku penghargaan yang dicapai tersebut setimpal dengan perjuangan dan profesionalitas dari teman-teman SKM Amanat.
“Bangga sekali, SKM Amanat tahun ini kembali menang ISMA kategori tabloid, tentunya apa yang diraih adalah perjuangan keras dan profesional teman-teman SKM Amanat,” ucapnya.
Dirinya juga berharap supaya SKM Amanat tetap produktif dan profesional menjalankan tugas sebagai jurnalis.
“Mudah-mudahan SKM Amanat tetap produktif dan profesional dalam menjalankan kerja-kerja jurnalistik,” ujarnya.
Ketua SPS, Januar P. Ruswita memberikan apresiasi penuh kepada lembaga yang memiliki antusias di media cetak yang terus dipertahankan.
Dirinya mengaku bahwa proses verifikasi yang panjang di media cetak memiliki seleksi dan antisipasi yang matang.
“Beritanya melalui proses verifikasi yang panjang, ada seleksi, antisipasi, empati, check and re-check,” lanjutnya.
Hal tersebut, tambahnya, menjadi penjamin kualitas berita yang dibuat.
“Karena melalui proses panjang dan terseleksi, sehingga dijamin beritanya berkualitas,” pungkasnya. ***