Solo (ANTARA) - Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka menyatakan Presidential Club dibentuk untuk mewadahi masukan dari para sesepuh/senior yang berpengalaman.
"Saya kira bagus ya untuk menyatukan mantan-mantan pemimpin, senior, sesepuh," katanya setelah mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kota Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Dengan demikian, pemerintahan ke depan bisa memperoleh masukan-masukan dari pihak yang lebih berpengalaman.
"Saya kira bagus sekali agar bisa dapat masukan dari beliau-beliau yang sudah pengalaman," katanya.
Meski demikian, ia belum ingin menyampaikan konsep Presidential Club yang awalnya diusulkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu.
"Yang jelas ini usulan sangat baik. Semua akan kami mintai pendapat, senior, pimpinan yang berpengalaman memimpin negara, pasti kami mintai pertimbangan," katanya.
Terkait dengan pihak oposisi atau koalisi yang dimintai pendapat, ia memastikan bahwa masukan maupun evaluasi bisa datang dari mana saja.
"Bisa dari orang di dalam koalisi maupun di luar koalisi. Tidak masalah. Sekali lagi yang di dalam pemerintah, di luar koalisi ataupun mantan-mantan kontestan siapapun berhak memberikan masukan," katanya.
Ia mengatakan sejak awal sudah menyampaikan akan merangkul semua pihak.
"Kami juga siap menerima evaluasi dari semua. Jadi saya kira tidak masalah," katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak, mengungkapkan rencana Prabowo untuk membentuk Presidential Club yang diisi para mantan presiden RI yang masih hidup sampai saat ini.
Pembentukan klub tersebut, menurut Dahnil, bertujuan agar para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.
Dahnil mengatakan Prabowo berharap para pemimpin di Indonesia bisa kompak dan rukun untuk turut berpikir dan bekerja bagi kepentingan rakyat, terlepas dari perbedaan pandangan maupun sikap politik mereka.
"Saya kira bagus ya untuk menyatukan mantan-mantan pemimpin, senior, sesepuh," katanya setelah mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kota Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Dengan demikian, pemerintahan ke depan bisa memperoleh masukan-masukan dari pihak yang lebih berpengalaman.
"Saya kira bagus sekali agar bisa dapat masukan dari beliau-beliau yang sudah pengalaman," katanya.
Meski demikian, ia belum ingin menyampaikan konsep Presidential Club yang awalnya diusulkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu.
"Yang jelas ini usulan sangat baik. Semua akan kami mintai pendapat, senior, pimpinan yang berpengalaman memimpin negara, pasti kami mintai pertimbangan," katanya.
Terkait dengan pihak oposisi atau koalisi yang dimintai pendapat, ia memastikan bahwa masukan maupun evaluasi bisa datang dari mana saja.
"Bisa dari orang di dalam koalisi maupun di luar koalisi. Tidak masalah. Sekali lagi yang di dalam pemerintah, di luar koalisi ataupun mantan-mantan kontestan siapapun berhak memberikan masukan," katanya.
Ia mengatakan sejak awal sudah menyampaikan akan merangkul semua pihak.
"Kami juga siap menerima evaluasi dari semua. Jadi saya kira tidak masalah," katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak, mengungkapkan rencana Prabowo untuk membentuk Presidential Club yang diisi para mantan presiden RI yang masih hidup sampai saat ini.
Pembentukan klub tersebut, menurut Dahnil, bertujuan agar para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.
Dahnil mengatakan Prabowo berharap para pemimpin di Indonesia bisa kompak dan rukun untuk turut berpikir dan bekerja bagi kepentingan rakyat, terlepas dari perbedaan pandangan maupun sikap politik mereka.