Solo (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Solo sebagai Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network membuka peluang bagi dibukanya kembali penerbangan internasional di Bandara Adi Soemarmo Solo.
"Tadi saya baru berkoordinasi karena banyak sekali yang memberikan masukan. Selama Solo ini memiliki event yang internasional dan Solo Menari ini salah satu event yang ingin kami angkat jadi event internasional," katanya pada acara Kelana Nusantara di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Bahkan, pada tahun 2026 pihaknya sudah mengusulkan Kota Solo menjadi tuan rumah World Conference on Creative Economy.
"Maka untuk penerbangan internasional ini dapat dibuka secara Solo ini akan terakses langsung dari luar negeri," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Jadi selama ada event-nya maka Solo bisa menerima penerbangan internasional, yakni begitu ada event internasional untuk jangka waktu tertentu," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan melihat permintaan secara umum untuk penerbangan dari dan ke luar negeri melalui Bandara Adi Soemarmo
"Kami akan mengikuti demand," katanya.
Ia mengatakan jika permintaan dari mancanegara ke Solo dan sekitarnya cukup tinggi sehingga ada penerbangan rutin, maka status Bandara Adi Soemarmo yang diturunkan dari status bandara internasional menjadi bandara domestik akan ditinjau ulang.
"Akan dilihat berbasis data juga," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf sebut Solo Menari perteguh sebagai Kota Kreatif UNESCO
"Tadi saya baru berkoordinasi karena banyak sekali yang memberikan masukan. Selama Solo ini memiliki event yang internasional dan Solo Menari ini salah satu event yang ingin kami angkat jadi event internasional," katanya pada acara Kelana Nusantara di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Bahkan, pada tahun 2026 pihaknya sudah mengusulkan Kota Solo menjadi tuan rumah World Conference on Creative Economy.
"Maka untuk penerbangan internasional ini dapat dibuka secara Solo ini akan terakses langsung dari luar negeri," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Jadi selama ada event-nya maka Solo bisa menerima penerbangan internasional, yakni begitu ada event internasional untuk jangka waktu tertentu," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan melihat permintaan secara umum untuk penerbangan dari dan ke luar negeri melalui Bandara Adi Soemarmo
"Kami akan mengikuti demand," katanya.
Ia mengatakan jika permintaan dari mancanegara ke Solo dan sekitarnya cukup tinggi sehingga ada penerbangan rutin, maka status Bandara Adi Soemarmo yang diturunkan dari status bandara internasional menjadi bandara domestik akan ditinjau ulang.
"Akan dilihat berbasis data juga," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf sebut Solo Menari perteguh sebagai Kota Kreatif UNESCO