Semarang (ANTARA) - "Marilah semuanya ekspresikan rasa syukur kita dengan tambah semangat berkarya di USM. Mengatur hati dan pikiran kita. Apakah masih dalam jalur tujuan kita dan meningkatkan kontribusi kita di USM yang diamanatkan oleh yayasan, masyarakat."
Demikian diungkapkan Rektor Universitas Semarang (USM) Dr Supari ST MT dalam "Halalbihalal Keluarga Besar Universitas Semarang dan Yayasan Alumni Undip" di Auditorium Ir Widjatmoko Jalan Soekarno-Hatta pada 18 April 2024.
Hadir dalam halalbihalal tersebut, antara lain, Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Drs Kodradi, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, sejumlah dekan dan pejabat struktural di lingkungan USM.
Kegiatan tersebut juga dihadiri 633 undangan terdiri atas dosen, tenaga pendidik, perwakilan mitra bank, pengurus Dema USM, Presiden BEM USM, dan perwakilan dari IKA USM.
Menurut Rektor, cita cita para pendiri USM ingin membangun auditorium yang connecting di semua gedung. Beberapa gedung di USM diberi nama dengan nama para pendiri USM.
''Kalau kita memiliki kurang rasa syukur, itu dikarenakan kita belum menemukan dimana letak rasa syukur kita. Dalam keadaan aman, sehat, syukur pasti akan merasa ada kekurangannya namun dengan kekurangan-kekurangan tersebut itulah yang akan membuat kita selamat,'' katanya.
Pada akhir sambutan, Supari menutup dengan untaian kata indah ''untuk lisan tak terjaga, untuk janji terabaikan, untuk hati berprasangka, untuk sikap menyakitkan di hari ini, kita saling memaafkan serta merajutkan kebersamaan''.
Hal senada diungkapkan Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM.
Dalam sambutannya, Prof Kesi menyatakan terima kasih kepada para dosen dan civitas akademika USM yang telah berjuang untuk mempertahankan kesinambungan universitas Semarang.
''Ini bisa mempunyai kontribusi terhadap masyarakat yang lebih luas karena pengakuan-pengakuan itu berkat kerja kita bersama. Saya berharap, semuanya semakin semangat,'' ungkapnya.
Menurutnya, tantangan ke depan dunia pendidikan semakin kompetitif.
''Tidak cukup hanya bekerja biasa saja, kita perlu
memahami yang cerdas, bagaimana mencapai tantangan itu,'' ujarnya.
Dia mengatakan, halalbihalal itu adalah mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah Swt., setelah sebulan kita berpuasa.
Dia berharap, kinerja para dosen dan karyawan USM makin semangat untuk meningkatkan produk yang dihasilkan USM.
''Marilah kita evaluasi diri kita sendiri sampai di mana perjalanan baik suka, senang, dan bahagia selama bekerja di USM. Saya berterima kasih atas kerja sama para dosen dan civitas akademika USM yang telah memberikan kontribusi untuk membesarkan USM,'' tandasnya.
Pada kesempatan itu, Prof Kesi menceritakan filosofi ketupat.
''Filosofi ketupat terbuat dari janur, kenapa saya lebih suka membuka ketupat dengan cara membelahnya di tengah? Karena ketika dibuka akan terlihat warna putih yang di mana sama saja kita membuka lembaran baru. Maka dari itu kita harus bisa membuka lembaran baru untuk Universitas Semarang,'' jelasnya.***
Demikian diungkapkan Rektor Universitas Semarang (USM) Dr Supari ST MT dalam "Halalbihalal Keluarga Besar Universitas Semarang dan Yayasan Alumni Undip" di Auditorium Ir Widjatmoko Jalan Soekarno-Hatta pada 18 April 2024.
Hadir dalam halalbihalal tersebut, antara lain, Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Drs Kodradi, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, sejumlah dekan dan pejabat struktural di lingkungan USM.
Kegiatan tersebut juga dihadiri 633 undangan terdiri atas dosen, tenaga pendidik, perwakilan mitra bank, pengurus Dema USM, Presiden BEM USM, dan perwakilan dari IKA USM.
Menurut Rektor, cita cita para pendiri USM ingin membangun auditorium yang connecting di semua gedung. Beberapa gedung di USM diberi nama dengan nama para pendiri USM.
''Kalau kita memiliki kurang rasa syukur, itu dikarenakan kita belum menemukan dimana letak rasa syukur kita. Dalam keadaan aman, sehat, syukur pasti akan merasa ada kekurangannya namun dengan kekurangan-kekurangan tersebut itulah yang akan membuat kita selamat,'' katanya.
Pada akhir sambutan, Supari menutup dengan untaian kata indah ''untuk lisan tak terjaga, untuk janji terabaikan, untuk hati berprasangka, untuk sikap menyakitkan di hari ini, kita saling memaafkan serta merajutkan kebersamaan''.
Hal senada diungkapkan Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM.
Dalam sambutannya, Prof Kesi menyatakan terima kasih kepada para dosen dan civitas akademika USM yang telah berjuang untuk mempertahankan kesinambungan universitas Semarang.
''Ini bisa mempunyai kontribusi terhadap masyarakat yang lebih luas karena pengakuan-pengakuan itu berkat kerja kita bersama. Saya berharap, semuanya semakin semangat,'' ungkapnya.
Menurutnya, tantangan ke depan dunia pendidikan semakin kompetitif.
''Tidak cukup hanya bekerja biasa saja, kita perlu
memahami yang cerdas, bagaimana mencapai tantangan itu,'' ujarnya.
Dia mengatakan, halalbihalal itu adalah mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah Swt., setelah sebulan kita berpuasa.
Dia berharap, kinerja para dosen dan karyawan USM makin semangat untuk meningkatkan produk yang dihasilkan USM.
''Marilah kita evaluasi diri kita sendiri sampai di mana perjalanan baik suka, senang, dan bahagia selama bekerja di USM. Saya berterima kasih atas kerja sama para dosen dan civitas akademika USM yang telah memberikan kontribusi untuk membesarkan USM,'' tandasnya.
Pada kesempatan itu, Prof Kesi menceritakan filosofi ketupat.
''Filosofi ketupat terbuat dari janur, kenapa saya lebih suka membuka ketupat dengan cara membelahnya di tengah? Karena ketika dibuka akan terlihat warna putih yang di mana sama saja kita membuka lembaran baru. Maka dari itu kita harus bisa membuka lembaran baru untuk Universitas Semarang,'' jelasnya.***