Semarang (ANTARA) - Kendaraan pemudik mulai memadati kawasan pusat oleh-oleh khas Kota Semarang di Jalan Pandanaran Semarang, Jawa Tengah, pada H-2 atau dua hari sebelum Lebaran 1445 Hijriah Senin.
Pemandangan dari atas jembatan penyeberangan Jalan Pandanaran tampak kontras dengan satu jalur arah ke Monumen Tugu Muda yang dipadati antrean kendaraan pemudik yang mampir membeli oleh-oleh.
Namun, di jalur sebelah yang mengarah ke Simpang Lima atau pusat kota terlihat lengang dengan sedikit kendaraan yang melintas.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Danang Kurniawan menyampaikan bahwa trafik kendaraan di jalur dalam kota sejauh ini terpantau lancar.
Diakuinya, ada kepadatan trafik di titik-titik tertentu, seperti pusat oleh-oleh, tetapi tidak terlalu ramai dan secara umum ruas jalan-jalan di dalam kota lancar
"Kalau pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran nanti bisa lebih ramai lagi setelah Lebaran. Biasanya, ramai sekali itu malah pas arus balik, mungkin pemudik mampir sebelum pulang," katanya.
Menurut dia, dampak penerapan jalur searah atau (one way) di jalur tol membuat banyak kendaraan pemudik yang harus melintasi jalan dalam kota, misalnya yang mau ke Pantura.
"Dari Bawen, turun Banyumanik, Jalan Setiabudi, Jalan S Parman, Jalan Pamularsih, kemudian ke arah UIN Walisongo ke jalur Pantura. Karena dari jalur Pantura reguler kan tidak bisa masuk ke tol," katanya.
Namun, kata Danang, kecenderungan kepadatan kendaraan terjadi pada malam hari, terutama selepas Isya atau shalat tarawih.
"Kalau siang hari seperti ini masih landai. Sekarang kan masih 'one way', tapi jam-jam padatnya biasanya malam hari," katanya.
Sementara itu, Kepala Toko Bandeng Juwana-Elrina Pandanaran Semarang Ade Irawan mengakui mulai terjadi lonjakan pengunjung meski belum signifikan.
"Untuk kunjungan memang ada kenaikan, tapi belum signifikan. Saya belum bisa mempersentase (kenaikan kunjungan, red.) karena masih seperti akhir pekan biasanya," katanya.
Namun, kata Ade, pengunjung toko oleh-oleh tersebut kebanyakan memang dari kalangan pemudik atau pengunjung yang berasal dari luar Kota Semarang
"Kalau kunjungan hari-hari biasa di kisaran 200 orang, sekarang sudah naik. Tapi karena liburnya panjang kemungkinan puncaknya saat arus balik," pungkasnya.
Pemandangan dari atas jembatan penyeberangan Jalan Pandanaran tampak kontras dengan satu jalur arah ke Monumen Tugu Muda yang dipadati antrean kendaraan pemudik yang mampir membeli oleh-oleh.
Namun, di jalur sebelah yang mengarah ke Simpang Lima atau pusat kota terlihat lengang dengan sedikit kendaraan yang melintas.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Danang Kurniawan menyampaikan bahwa trafik kendaraan di jalur dalam kota sejauh ini terpantau lancar.
Diakuinya, ada kepadatan trafik di titik-titik tertentu, seperti pusat oleh-oleh, tetapi tidak terlalu ramai dan secara umum ruas jalan-jalan di dalam kota lancar
"Kalau pusat oleh-oleh di Jalan Pandanaran nanti bisa lebih ramai lagi setelah Lebaran. Biasanya, ramai sekali itu malah pas arus balik, mungkin pemudik mampir sebelum pulang," katanya.
Menurut dia, dampak penerapan jalur searah atau (one way) di jalur tol membuat banyak kendaraan pemudik yang harus melintasi jalan dalam kota, misalnya yang mau ke Pantura.
"Dari Bawen, turun Banyumanik, Jalan Setiabudi, Jalan S Parman, Jalan Pamularsih, kemudian ke arah UIN Walisongo ke jalur Pantura. Karena dari jalur Pantura reguler kan tidak bisa masuk ke tol," katanya.
Namun, kata Danang, kecenderungan kepadatan kendaraan terjadi pada malam hari, terutama selepas Isya atau shalat tarawih.
"Kalau siang hari seperti ini masih landai. Sekarang kan masih 'one way', tapi jam-jam padatnya biasanya malam hari," katanya.
Sementara itu, Kepala Toko Bandeng Juwana-Elrina Pandanaran Semarang Ade Irawan mengakui mulai terjadi lonjakan pengunjung meski belum signifikan.
"Untuk kunjungan memang ada kenaikan, tapi belum signifikan. Saya belum bisa mempersentase (kenaikan kunjungan, red.) karena masih seperti akhir pekan biasanya," katanya.
Namun, kata Ade, pengunjung toko oleh-oleh tersebut kebanyakan memang dari kalangan pemudik atau pengunjung yang berasal dari luar Kota Semarang
"Kalau kunjungan hari-hari biasa di kisaran 200 orang, sekarang sudah naik. Tapi karena liburnya panjang kemungkinan puncaknya saat arus balik," pungkasnya.