Temanggung (ANTARA) - Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, membuka pos komando (posko) kebencanaan selama Lebaran 2024 untuk mengantisipasi jika terjadi bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Toifur Hadi di Temanggung, Jumat, menyampaikan sesuai anjuran dari BNPB, setiap daerah untuk membuka posko kebencanaan.
Ia menuturkan tujuan didirikannya posko ini untuk kesiapsiagaan apabila terjadi kebencanaan selama Lebaran ini, sehingga bisa tertangani lebih cepat.
Menurut dia, posko kebencanaan ini bukan hanya didirikan di kantor BPBD Temanggung saja, tetapi juga dibuka di jalur Tambi di Desa Canggal dan di Desa Muntung.
Posko kebencanaan tersebut berlangsung hingga 16 April 2024, tujuannya untuk menjaring komunikasi ketika ada berita kebencanaan, petugas sudah siaga dan bisa ke lokasi.
"Memang kami lingkup kecil, maka tidak bergabung ke posko Lebaran di Kabupaten Temanggung," katanya.
Ia menyampaikan posko ini buka 24 jam, setiap hari minimal ada lima sampai enam petugas di posko.
"Selama 24 jam dan sejumlah relawan bersedia meramaikan posko tersebut," katanya.
Ia menyampaikan kalau posko ini sifatnya tugas kedaruratan, terutama di kebencanaan.
Baca juga: KAI Purwokerto terima kedatangan 1.323 sepeda motor gunakan KA Motis
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Toifur Hadi di Temanggung, Jumat, menyampaikan sesuai anjuran dari BNPB, setiap daerah untuk membuka posko kebencanaan.
Ia menuturkan tujuan didirikannya posko ini untuk kesiapsiagaan apabila terjadi kebencanaan selama Lebaran ini, sehingga bisa tertangani lebih cepat.
Menurut dia, posko kebencanaan ini bukan hanya didirikan di kantor BPBD Temanggung saja, tetapi juga dibuka di jalur Tambi di Desa Canggal dan di Desa Muntung.
Posko kebencanaan tersebut berlangsung hingga 16 April 2024, tujuannya untuk menjaring komunikasi ketika ada berita kebencanaan, petugas sudah siaga dan bisa ke lokasi.
"Memang kami lingkup kecil, maka tidak bergabung ke posko Lebaran di Kabupaten Temanggung," katanya.
Ia menyampaikan posko ini buka 24 jam, setiap hari minimal ada lima sampai enam petugas di posko.
"Selama 24 jam dan sejumlah relawan bersedia meramaikan posko tersebut," katanya.
Ia menyampaikan kalau posko ini sifatnya tugas kedaruratan, terutama di kebencanaan.
Baca juga: KAI Purwokerto terima kedatangan 1.323 sepeda motor gunakan KA Motis