Solo (ANTARA) - Penguasa Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre menjadi alternatif pilihan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Pemilihan Wali Kota Surakarta 2024.
"Kami dari PSI memang sampai hari ini belum ada fix salah satu calon, tapi kami tetap berkoordinasi bersama teman-teman yang lain, teman-teman dari KIM (Koalisi Indonesia Maju)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PSI Surakarta Sonny di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Meski belum menentukan satu nama, dikatakannya, ada beberapa alternatif yang muncul, salah satunya Gusti Bhre.
"Tapi kami menunggu arahan dari DPP juga pastinya dan arahan dari arus bawah melihat perkembangan bagaimana nanti kami tetap menentukan sesuai aspirasi," katanya.
Mengenai pertimbangan dipilihnya Gusti Bhre, menurut dia karena termasuk tokoh muda yang visioner.
"Kami juga inginnya orang yang melanjutkan programnya Mas Gibran, termasuk yang punya jiwa enterpreneur. Banyak program Mas Gibran, kalau nggak dijalankan kan eman-eman," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia harus ada orang yang bisa memiliki ide kreatif untuk mengembangkan Kota Solo.
"Bagaimana bisa menambah PAD, karena PAD kita kemarin masih kurang sekitar Rp150 miliar," katanya.
Ia berharap pemimpin ke depan bisa membawa Kota Solo ke arah yang lebih baik.
"Karena Mas Gibran sudah membangun pondasi ini sehingga bisa menambah PAD ke depannya. Jangan sampai orang yang terpilih itu tidak punya ide kreatif sehingga menggerus APBD," katanya.
Disinggung mengenai arahan dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, dikatakannya, belum ada arahan khusus.
"Karena kita kemarin masih fokus MK. Mungkin setelah Idul Fitri mulai intens ketemu dengan Mas Kaesang untuk komunikasi termasuk soal wali kota ini. Nanti keputusan akhir di Mas Kaesang," katanya.
"Kami dari PSI memang sampai hari ini belum ada fix salah satu calon, tapi kami tetap berkoordinasi bersama teman-teman yang lain, teman-teman dari KIM (Koalisi Indonesia Maju)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PSI Surakarta Sonny di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Meski belum menentukan satu nama, dikatakannya, ada beberapa alternatif yang muncul, salah satunya Gusti Bhre.
"Tapi kami menunggu arahan dari DPP juga pastinya dan arahan dari arus bawah melihat perkembangan bagaimana nanti kami tetap menentukan sesuai aspirasi," katanya.
Mengenai pertimbangan dipilihnya Gusti Bhre, menurut dia karena termasuk tokoh muda yang visioner.
"Kami juga inginnya orang yang melanjutkan programnya Mas Gibran, termasuk yang punya jiwa enterpreneur. Banyak program Mas Gibran, kalau nggak dijalankan kan eman-eman," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia harus ada orang yang bisa memiliki ide kreatif untuk mengembangkan Kota Solo.
"Bagaimana bisa menambah PAD, karena PAD kita kemarin masih kurang sekitar Rp150 miliar," katanya.
Ia berharap pemimpin ke depan bisa membawa Kota Solo ke arah yang lebih baik.
"Karena Mas Gibran sudah membangun pondasi ini sehingga bisa menambah PAD ke depannya. Jangan sampai orang yang terpilih itu tidak punya ide kreatif sehingga menggerus APBD," katanya.
Disinggung mengenai arahan dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, dikatakannya, belum ada arahan khusus.
"Karena kita kemarin masih fokus MK. Mungkin setelah Idul Fitri mulai intens ketemu dengan Mas Kaesang untuk komunikasi termasuk soal wali kota ini. Nanti keputusan akhir di Mas Kaesang," katanya.