Semarang (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sumanto mengapresiasi jajaran TNI-Polri yang setiap tahun menjaga situasi keamanan, ketertiban masyarakat agar para pemudik tetap merasa aman dan nyaman mengingat tradisi mudik berdampak signifikan terhadap perputaran ekonomi yang dapat terwujud bila masa mudik dan balik berjalan aman dan lancar.

"Kami mengapresiasi Kapolda dan seluruh jajaran kepolisian. Di saat Lebaran, beliau-beliau ini nggak pernah cuti karena harus menunggui yang mudik. Mudik itu mulih dhisik, mereka yang merantau kembali ke kampung halaman saat Idul Fitri dan nantinya akan balik lagi ke perantauan," ujar Sumanto dalam keterangan tertulis di Semarang, Rabu.

Saat Rapat Forkompimda Menyambut Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024 di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (1/4) lalu yang dihadiri jajaran Forkompimda dan instansi terkait seperti Bulog, Pertamina, dan PLN, ia mengungkapkan tumpuan keamanan dan kenyamanan para pemudik ada pada TNI-Polri dan seluruh jajaran sehingga DPRD Jawa Tengah selalu siap memberikan dukungan anggaran. 
 
"DPRD tak mengurangi sedikit pun anggaran untuk bisa menjaga keamanan Provinsi Jawa Tengah," ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar dari PDI Perjuangan itu.
 
Politisi yang berpotensi meraih suara terbanyak di DPRD Jateng ini menambahkan, mudik merupakan budaya di masyarakat yang telah berlangsung turun-temurun.
 
"Orang merantau setahun lebih duitnya disimpan, dihabiskan waktu Lebaran, kalau perlu hutang-hutang. Mereka ingin bertemu keluarga untuk bersilaturahmi, kangen-kangenan," paparnya.
 
Karena itu, lanjutnya, perlu ada pengamanan dan penjagaan khusus agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan pada momen pergerakan masyarakat secara besar-besaran tersebut. Ia melanjutkan, tahun ini Kementerian Perhubungan memprediksi potensi pergerakan masyarakat saat libur Lebaran mencapai 193,6 juta orang meningkat dari dari tahun 2023 yang mencapai 123,8 juta orang. 
 
Sumanto mengingatkan, potensi pergerakan ekonomi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri akan tercapai jika momentum mudik dan balik berjalan lancar sehingga instansi terkait perlu meminimalisir kemacetan pada jalur-jalur mudik. 
 
"Beberapa tahun lalu mungkin masih ingat Tragedi Brexit, bagaimana susahnya orang mau mudik. dengan susah payah, panas-panasan ingin ketemu keluarganya. Kita semua berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi," katanya.
 
Menurutnya, DPRD Jateng bersama Forkompimda bertugas menjaga masyarakat saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Sumanto berharap tradisi mudik bisa memberi kebahagiaan bagi masyarakat.
 
Sementara Pemprov Jateng sendiri memprediksi pergerakan orang masuk dan melintas Jateng pada masa mudik tahun ini mencapai 18,23 juta orang. Diperkirakan, puncak arus mudik terjadi pada 6-7 April 2024 dengan puncak arus milir diprediksi pada 14-15 April 2024. 
 
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, kesiapan infrastruktur jalan secara umum dalam kondisi baik. Pada jalan nasional di Provinsi Jateng dan DIY sepanjang 1.887,29 kilometer, dipetakan terdapat 68 titik rawan kemacetan di Jawa Tengah. Termasuk, jalan yang sempat terendam banjir di Demak dan Kudus, saat ini telah bisa dilalui.
 
“Untuk jalur pantura, yang kemarin tergenang air dari Demak ke Kudus, saat ini sudah surut, dan jalan tersebut sudah diperbaiki. Saatnya nanti para pemudik akan mudik, ini sudah bisa dipergunakan,” kata dia.
 
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan pihaknya telah menyiapkan jalur bagi pemudik yang akan datang maupun melintasi Jawa Tengah.
 
“Jateng tetap menjadi barometer mudik karena merupakan Central of Java. Kita siapkan jalur mudik itu sendiri, jalur tol, pantura, jalur tengah, pansela, dan JJLS (jalur jalan lintas selatan),” ujarnya.

Baca juga: Diskon tarif efektif pecah kepadatan jelang arus mudik

Pewarta : Teguh Imam Wibowo
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024