Solo (ANTARA) - Ratusan warga di Kota Solo, Jawa Tengah rela antre panjang demi memperoleh uang baru untuk kebutuhan Lebaran 2024.
Antrean tersebut terlihat di Kantor Balai Kota Surakarta sejak Selasa pagi. Salah satu warga Kampung Nayu, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari Solo Uut mengatakan akhirnya ikut antre di tempat tersebut karena tidak kebagian nomor antrean saat di bank.
"Di bank sudah habis, disuruh datang Subuh. Terus saya lihat di sini ada mobil kas keliling, ya sudah saya ikut antre di sini," katanya yang akan menukar uang baru sebesar Rp1 juta.
Meski harus antre panjang, ia mengaku tetap lebih memilih menukar uang di loket resmi dan tidak menukar di pedagang uang baru.
"Di sana kan nambah biaya, lumayan sampai 10 persen. Kalau di tempat-tempat resmi kan nggak ada biaya tambahan," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan (Kpw) BI Surakarta Dwiyanto Cahyo Sumirat terus mengimbau ke masyarakat agar menukarkan uang baru di loket resmi, baik di mobil kas keliling milik Bank Indonesia, mobil kas perbankan, maupun di kantor perbankan.
"Kami menyediakan 93 titik di Solo Raya," katanya.
Ia mengatakan untuk penukaran uang baru di perbankan sudah dapat dilakukan sejak Senin (1/4) sampai dengan Jumat (5/1).
"Kami ajak masyarakat pada saat ingin melakukan penukaran, tukarlah di tempat resmi yang sudah ditentukan, karena kalau menukarkan di tempat resmi, yang pertama tidak ada biaya, kedua jumlah yang ditukarkan dengan yang diterima sama karena tidak ada biaya tambahan," katanya.
Selain itu, dengan menukarkan uang di tempat resmi maka dapat mencegah risiko peredaran uang palsu.
"Karena momentum Lebaran ini, oleh pihak bertanggung jawab bisa menyisipkan uang palsu di situ. Jadi kalau menukarkan uang baru di tempat resmi maka dapat uang asli, jumlah sesuai yang ditukarkan, dan tidak ada biaya tambahan," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta libatkan sejumlah distributor gelar pasar murah
Antrean tersebut terlihat di Kantor Balai Kota Surakarta sejak Selasa pagi. Salah satu warga Kampung Nayu, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari Solo Uut mengatakan akhirnya ikut antre di tempat tersebut karena tidak kebagian nomor antrean saat di bank.
"Di bank sudah habis, disuruh datang Subuh. Terus saya lihat di sini ada mobil kas keliling, ya sudah saya ikut antre di sini," katanya yang akan menukar uang baru sebesar Rp1 juta.
Meski harus antre panjang, ia mengaku tetap lebih memilih menukar uang di loket resmi dan tidak menukar di pedagang uang baru.
"Di sana kan nambah biaya, lumayan sampai 10 persen. Kalau di tempat-tempat resmi kan nggak ada biaya tambahan," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan (Kpw) BI Surakarta Dwiyanto Cahyo Sumirat terus mengimbau ke masyarakat agar menukarkan uang baru di loket resmi, baik di mobil kas keliling milik Bank Indonesia, mobil kas perbankan, maupun di kantor perbankan.
"Kami menyediakan 93 titik di Solo Raya," katanya.
Ia mengatakan untuk penukaran uang baru di perbankan sudah dapat dilakukan sejak Senin (1/4) sampai dengan Jumat (5/1).
"Kami ajak masyarakat pada saat ingin melakukan penukaran, tukarlah di tempat resmi yang sudah ditentukan, karena kalau menukarkan di tempat resmi, yang pertama tidak ada biaya, kedua jumlah yang ditukarkan dengan yang diterima sama karena tidak ada biaya tambahan," katanya.
Selain itu, dengan menukarkan uang di tempat resmi maka dapat mencegah risiko peredaran uang palsu.
"Karena momentum Lebaran ini, oleh pihak bertanggung jawab bisa menyisipkan uang palsu di situ. Jadi kalau menukarkan uang baru di tempat resmi maka dapat uang asli, jumlah sesuai yang ditukarkan, dan tidak ada biaya tambahan," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta libatkan sejumlah distributor gelar pasar murah